Sabtu, 17 Juli 2010

MENGUBAH TAKUT MENJADI BERANI


Mempunyai rasa takut adalah hal yang normal. Tuhan menganugerahkan rasa takut kepada manusia adalah agar manusia mempunyai suatu bentuk pertahanan diri terhadap bahaya. Rasa takut ini menjadi tidak wajar apabila dimiliki secara berlebihan/takut pada hal-hal yang tidak pada tempatnya.
Di dalam Al Qur’an disebutkan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberi cobaan kepada manusia dengan sedikit ketakutan (QS. Al Baqarah). Rasa takut ini banyak macamnya, salah satunya adalah TAKUT TERHADAP BAYANGAN. Contohnya, jemuran pakaian dikira hantu, takut pada dosen killer dan sebagainya. Cara mengatasi takut jenis ini adalah dengan mengenal dan mengamati dari dekat apa yang ditakutinya tersebut. Rasa takut yang kedua adalah TAKUT KARENA TIDAK ADA PEMBANDING. Contohnya, atap rumah pak Amir bocor tetapi pak Amir tidak berani naik untuk memperbaiki, tidak punya uang, dan tidak menemukan seseorang yang dapat dimintai pertolongan. Atap yang bocor ini menyebabkan barang-barang di rumahnya banyak yang rusak. Akhirnya pak Amir nekad memperbaiki atapnya sendiri. Contoh lainnya adalah takut berperang (jihad). Bagaimana nanti jika dia mati? Bagaimana dengan keluarga yang ditinggalkannya dsb? Jika melihat kepada ganjarannya, maka jika mujahid itu mati maka akan mendapat tempat yang baik di sisi Allah. Begitu pun dengan keluarga yang ditinggalkannya. Kalau orang tersebut mengetahui bahwa kepentingan umat adalah lebih besar dan lebih utama dibanding kepentingan pribadi maupun keluarga maka orang tersebut dapat lebih mempunyai keberanian diri. Rasa takut berikutnya adalah TAKUT YANG NORMAL. Contohnya takut terhadap binatang buas, takut menggunakan jarum yang terinfeksi HIV, dan sebagainya. Rasa takut yang keempat, yang sekaligus merupakan rasa takut yang utama adalah TAKUT KEPADA ALLAH. Dengan memiliki rasa takut yang besar kepada Allah kita akan menjadi orang yang paling berani. Kita meyakini bahwa Allah itu ada dan selalu melihat dan mengamati gerak-gerik kita, Allah akan mematikan kita suatu saat nanti dsb. Maka tiada yang lebih kita takuti selain Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar