Sabtu, 17 Juli 2010

BERSIKAP TENANG DALAM MENGHADAPI KRISIS KEHIDUPAN

BERSIKAP TENANG DALAM MENGHADAPI KRISIS KEHIDUPAN

Pernahkah Anda mengalami suatu masa di mana masalah datang bertubi-tubi dan Anda merasa begitu tak berdaya? Jika ya maka itu tandanya Anda sedang mengalami suatu keadaan yang disebut sebagai nervous breakdown.
Berikut ini adalah beberapa cara yang diajarkan oleh Recovery Inc kepada anggota-anggotanya jika mengalami keadaan tersebut:
1. Lemaskanlah otot-otot tubuh Anda dan alihkan pikiran Anda
Setelah Anda tenang secara fisik dan mental kembalilah kepada masalah yang dihadapi. Lakukan analisa singkat apa sebenarnya masalahnya. Walaupun pada saat itu Anda belum sanggup mengendalikan arus perasaan hati Anda, pada saat tenang kembali itu jalan pikiran Anda telah membaik dan Anda pun telah mampu mengendalikan letupan-letupan emosional yang terjadi pada diri Anda.
2. Gejala-gejala orang yang cemas tampaknya berat tetapi tidak akan membahayakan jiwa. Kadang-kadang orang yang sedang kalut merasa seolah-olah lehernya tercekik sehingga sulit untuk bernafas. Pada keadaan seperti itu ingatkanlah diri Anda sendiri bahwa ini hanyalah salah satu bentuk gejala orang yang kalut.
3. Hadapilah masalahnya
Ketika masalah utama telah terpecahkan maka masalah-masalah yang menyertai (termasuk gejala-gejala psikis yang dialami) akan menghilang.
4. Upayakan untuk selalu bersikap dan bertutur kata yang sopan
Sopan santun membuat perasaan lebih baik. Berusahalah untuk tetap mengendalikan sikap dan tutur kata Anda di saat perasaan hati Anda kurang baik. Tingkah laku dan perkataan yang kasar dapat menyakiti hati orang lain/menimbulkan masalah baru. Jangan Anda menganggap biasa karena Anda sedang marah/mengalami kekacauan emosional, lalu Anda berharap orang lain akan memaklumi Anda. Rasa sakit di dalam hati itu sulit sekali sembuhnya. Lagipula jika kita terbiasa melakukan/mengatakan sesuatu yang tidak sopan/kasar/buruk lama-kelamaan hal itu bisa menjadi karakter bagi kita, dan kita tidak sadar lagi bahwa kita terus-menerus melakukannya.
5. Jangan mendramatisir kesedihan hati dan penyesalan, dan jangan menyalahkan orang lain. Fokuslah pada masalah utamanya.
6. Biasakanlah untuk selalu berpola pikir bahwa Anda hanyalah orang biasa, orang yang dapat berbuat salah. Janganlah takut untuk mengakui kesalahan. Yang paling penting adalah melatih diri Anda untuk mengalami sendiri bahwa suatu kesalahan kecil yang Anda lakukan tidaklah akan menghancurkan seluruh sisa kehidupan Anda. Asalkan kita segera bangkit dan melakukan perbaikan-perbaikan di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar