Smart
city, spesifik untuk tiap kota
Tren
smart city telah meluas di berbagai kota di dunia. Barcelona, New York, London,
Nice, Seoul, Amsterdam, Copenhagen, Melbourne dan Singapura telah
menerapkannya. Indonesia pun tak mau ketinggalan. Sudah ada sekitar 20 daerah
di Indonesia yang menerapkan konsep smart city, di antaranya adalah Bandung, Yogyakarta,
Makassar, Banda Aceh, Palembang, Balikpapan, Bogor, Surabaya dan Banyuwangi. Kini,
Cirebon bermaksud untuk ikut menyusul. Bagaimana kesiapannya dan seperti apa
smart city yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan di sana?
Menurut
Prof. Dr. Achmad Djunaedi, guru besar Arsitektur dan Perencanaan UGM, dilansir
dari Balairungpress.com, smart city merupakan konsep penataan kota dengan
peningkatan peran infrastruktur publik serta pembangunan yang tidak ego
sektoral, artinya pembangunan tersebut harus memperhatikan dampak terhadap
lingkungan sekitar. Smart city tidak hanya sebatas kecanggihan teknologi, tapi
juga diikuti dengan perbaikan lingkungan, energi, sumber daya manusia,
kesehatan, pendidikan, sosial, infrastruktur,
dan lainnya.
Di
dalam pelaksanaan smart city, menurut IBM (sebuah perusahaan komputer di
Amerika Serikat) ada enam indikator yang berpengaruh, yaitu masyarakat penghuni
kota, lingkungan, prasarana, ekonomi, mobilitas, serta konsep smart living. Indikator-indikator
ini boleh dipilih satu atau beberapa sesuai dengan tema dan kebutuhan yang
penting/mendesak di kota itu. Jadi, smart city di suatu kota bisa berbeda
dengan kota lainnya.
Masalah-masalah di kota
Cirebon
Sampah di TPA Kopiluhur Cirebon
Sebagaimana
telah diuraikan di atas, smart city diterapkan sesuai dengan kebutuhan
masing-masing kota. Jika kita ingin membawa Cirebon menjadi salah satunya, maka
petakan dulu masalah-masalah yang terdapat di sana. Ternyata Cirebon masih
mempunyai banyak PR yang harus dituntaskan, di antaranya berupa masalah
pencemaran dan kelestarian lingkungan (sampah, limbah industri, penggundulan
hutan, perusakan gunung, dan ancaman banjir serta longsor), gelandangan, PSK,
miras, kemiskinan, dan rendahnya pendidikan. Data terakhir dari Dinas Sosial
Kota Cirebon menunjukkan bahwa jumlah total masyarakat miskin ada 17903, dengan
rincian masyarakat mendekati miskin 7.732 rumah tangga sederhana (RTS),
masyarakat miskin 9397 RTS dan masyarakat yang sangat miskin 774 RTS.
Mulai Melangkah Menuju
Smart City
Terwujudnya smart city
dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini:
1.
Manajemen dan organisasi
Manajemen
dari organisasi harus terstruktur agar bisa berjalan baik, seimbang dan
lancar.
2.
Teknologi
Sebuah smart
city bergantung pada
smart computing. Smart computing mengacu pada generasi baru
hardware, software dan jaringan teknologi yang menyediakan sistem IT real-time.
Contoh teknologi yang dibutuhkan adalah sensor pintar, komunikasi antar mesin,
komputasi awan, media sosial, dan teknologi Geographical Information System (GIS).
3. Pemerintahan
Kota
yang pintar membutuhkan sistem pemerintahan yang efektif dan efisien, pelayanan
publik dan tata kelola pemerintahan yang baik, serta birokrasi yang bersih dan
melayani.
4. Kebijakan
Perpindahan
dari sebuah kota biasa menjadi smart
city memerlukan interaksi komponen teknologi dengan politik dan kelembagaan.
Komponen politik mewakili berbagai
elemen dan tekanan
eksternal, seperti kebijakan
politik yang mungkin mempengaruhi
ide dibentuknya smart city. Kebijakan sangat penting bagi dipahaminya penggunaan sistem informasi. Perubahan kebijakan
dan terbentuknya regulasi yang baik sangat bergantung pada pemerintah yang
inovatif.
5. Masyarakat
Masyarakat
adalah faktor utama penentu berhasil/gagalnya smart city. Mereka dituntut untuk
ikut dalam pengelolaan dan
penyelenggaraan kota, hidup
seimbang dengan lingkungan, menjaga fasilitas publik, serta menjadi
pengguna kota yang
aktif.
6. Ekonomi
Sebuah kota berdaya saing
ekonomi tinggi dianggap bersifat
smart city. Ekonomi adalah
salah satu daya
saing inovasi, kewirausahaan, dan produktivitas dari kota itu.
7. Infrastruktur
Pembangunan infrastuktur
ICT semacam WiFi dan hotspot merupakan hal mendasar dalam smart city. Pembangunan ini
tergantung pada beberapa faktor terkait untuk kinerja dan
ketersediannya. Selain itu, pembangunan infrastruktur tersebut harus efisien
dan bisa membuat masyarakat nyaman.
8. Lingkungan
Faktor lingkungan
dianggap sebagai faktor
yang mempengaruhi kemajuan
smart city karena nantinya lingkungan sebuah kota menggunakan teknologi
yang baru.
9.
Sumber energi yang cukup
Smart
city membutuhkan sumber energi yang besar, yang berasal dari pasokan listrik.
Untuk mengurangi intensitas karbon dari energi yang digunakan maka efektivitas,
efisiensi pasokan dan jaringan distribusi harus diperhatikan. Beberapa
alternatif sumber energi terbarukan berikut ini bisa dipilih, yaitu energi air,
angin, sampah, ombak, dan matahari.
10.
Vendor teknologi
Vendor
teknologi sangat berperan di dalam terwujudnya smart city.
Smart City
Setelah
mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh, selanjutnya kita perlu mengambil
langkah-langkah yang tepat, seperti di bawah ini:
1. Berfokus pada masalah yang mendasar dulu, lalu
selesaikan!
2. Mencari pemimpin dari sektor pemerintah.
Mahalnya
biaya smart city membuka peluang terjadinya kerja sama dengan swasta. Tapi
ingat karena ini adalah sektor yang sangat penting, pemimpin harus dari pemerintah.
Selain itu, pemimpin ini juga harus kompeten dan mampu berkomunikasi dengan
warga.
3. Menyatukan semua visi masyarakat, pemerintah,
swasta, akademisi, relawan dan bisnis.
4. Mendorong dan
menggunakan pola baru struktur
5. Membuat kasus bisnis
Jaringan
sensor membutuhkan infrastruktur yang mahal. Sebuah visi yang memberikan nilai
tambah ekonomi, sosial dan lingkungan bisa menjadi kunci untuk menarik
investasi.
6. Membangun dan
menggunakan infrastruktur pintar.
7. Membuat desain dari
bawah ke atas
8. Bersikap hati-hati
Penerapan
smart city harus didahului dengan perencanaan yang matang: bagaimana
keterkaitan antar sektor, tahapan-tahapan dan target pada tiap tahapan, serta
sejauh mana manfaatnya jika dibandingkan dengan biaya dan risikonya, dan
sebagainya.
9. Mendidik warga
Sebuah
kota pintar membutuhkan warga yang pintar pula, dalam arti melek teknologi, mau
memelihara fasilitas, menggunakan alat-alat sesuai peruntukannya, dan
semacamnya.
10. Mempersiapkan
model pembiayaan yang mampu
Biasanya, model standar pembiayaan
investasi infrastruktur konvensional tidak memadai dalam membangun sebuah kota
pintar, sehingga diperlukan model dan pendekatan baru. Misalnya, menggunakan
tabungan dari teknologi dengan model jatuh tempo seperti smart meter, bisa
mendanai penelitian teknologi lainnya dan pengembangan bersama berbagai bagian
dari infrastruktur pintar.
Sesuai
dengan namanya, semua sistem di dalam smart city harus dilakukan/diterapkan
secara cerdas. Teknologi informasi yang digunakan harus bisa berdampak besar
pada efektivitas kinerja pemerintahan dan keterhubungan antar aktor
(stakeholders).
Beberapa
sistem di bawah ini merupakan sistem yang sekiranya cocok untuk digunakan di
Cirebon, yaitu:
1. Smart
transportation
Penggunaan
panel surya untuk lampu lalu lintas dan lampu kota, transportasi yang waktu dan
rutenya saling terintegrasi (smart transport management), adanya sensor di
lampu lintas yang mampu mengatur nyala lampu sesuai kondisi lalu lintas.
2. Smart
government
Kemudahan
mengurus perizinan, surat-surat, dan sebagainya melalui online; tata kelola
korespondensi pemerintahan secara digital; adanya aplikasi yang bisa menampung
aspirasi, laporan, maupun keluhan warga secara real time/bisa juga dengan media
social mapping; serta adanya pusat pengendali (command center).
Bandung Command Center
3. Smart
learning
Karena
smart city terutama berbasis pada teknologi, maka perlu ada pengajaran ilmu TIK
atau pengadaan gadget murah yang harga jualnya terjangkau oleh masyarakat
Cirebon.
Jika
hal tersebut tidak memungkinkan maka bisa dibentuk suatu ruang publik (yang
sebisa mungkin biaya aksesnya gratis) tempat warga bisa belajar kapan saja.
Ruang publik ini tersebar di beberapa titik dan buka sampai malam (dicek dulu
jam kunjung produktifnya sampai jam berapa). Sekarang ini banyak ditawarkan
kuliah atau kursus online jarak jauh baik dari dalam maupun luar negeri. Ada
juga yang bahkan gratis namun tetap bersertifikat (sertifikatnya bayar,
misalnya Udemy). Ruang publik ini bisa dimanfaatkan untuk itu. Tentu saja warga
perlu diajari bahasa Inggris terlebih dulu agar bisa mengaksesnya. Di Indonesia
sendiri ada juga yang namanya Universitas Terbuka (UT), di sana kita bisa
kuliah berbiaya murah dan waktunya fleksibel. Jurusannya pun banyak.
Cara
lainnya adalah dengan menyediakan suatu ruang yang luas dengan fasilitas IT
yang memadai plus instruktur yang kompeten dan mampu mentransfer ilmu dengan
baik.
Bukan
cuma itu, smart learning juga bisa diselenggarakan dengan mengintegrasikan
platform cloud untuk pendidikan, sistem kelas interaktif, peralatan pelatihan
untuk produksi video mikro, dan aplikasi mobile learning.
4. Smart
environment
Meningkatkan
ruang terbuka hijau, meningkatkan kualitas dan kuantitas air bersih, dan sistem
manajemen energi.
5. Smart
living
Adanya
sistem peringatan dini terhadap bencana alam dan pemasangan CCTV untuk memantau
tindak kriminalitas.
Ke
semua sistem tadi diharapkan bisa mendukung tercapainya tujuan dari smart city,
yaitu: mengurangi permasalahan di masyarakat, meningkatkan layanan politik, memperbaiki
pemerintahan, mencerdaskan masyarakat, mengelola potensi kota dan SDM,
melestarikan lingkungan, meningkatkan daya saing ekonomi, serta membangun
masyarakat madani.
Keuntungan
dan Risiko dari Terbentuknya Smart City
Menjadi
smart city mempunyai beberapa keuntungan sekaligus beberapa risiko jika
penerapannya kurang tepat.
Keuntungan
dari smart city adalah sebagai berikut:
1. Membantu
transparansi informasi publik
2. Menghemat
anggaran, misalnya yang terjadi di Pekalongan.
3. Menghubungkan
langsung antara warga dengan pemerintah atau instansi tertentu.
4. Membuat
aduan/masalah bisa direspon/ditangani dengan cepat.
5. Segala
sesuatu bisa dipantau jarak jauh secara real time.
6. Mengurangi
potensi percaloan.
Meskipun
demikian, smart city juga menyimpan beberapa risiko sebagai berikut:
1. Mahal
untuk diterapkan.
2.
Tidak melihat kemungkinan
pelanggaran sehingga cenderung menyalahkan alatnya (itu bukan saya yang membuat
keputusan, itu data).
3.
Privacy
berkurang atau hilang karena diawasi terus.
4.
Kemampuan
manusia bisa melemah dan organ tubuh menyusut.
5. Berpotensi
meningkatkan angka pengangguran.
6. Data
bisa disalahgunakan atau diperjualbelikan.
7. Kemungkinan
dapat terjadi ke-error-an operasional, crash, hang, dan lain-lain.
8. Menurunkan
interaksi sosial/humanisme.
9. Ancaman
bahaya wifi dan semacamnya bagi tubuh.
10. Menurunnya
kepercayaan kepada manusia dan lebih percaya kepada mesin/alat.
11. Warga
harus sudah melek teknologi dan siap dengan teknologi itu.
12. Memungkinkan
dibutuhkannya peraturan dan hukum baru
atas kemungkinan munculnya kasus/pelanggaran baru.
13. Kemungkinan
diisikannya data palsu atau alat/aplikasinya dipakai untuk main-main.
14. Kebingungan/ketidak-sanggupan,
misalnya saat sensor menunjukkan ada 70 orang sedang sakit parah sedangkan ambulans
hanya 10, apa yang akan dilakukan?
15. Pengendalian
terpusat memungkinkan terjadinya kejahatan, misalnya saat tombol pengendali
disabotase/dimatikan maka piranti-piranti yang terhubung bisa kacau, memudahkan
terjadinya pencurian, dan sebagainya.
16. Ancaman
keamanan pribadi.
Keamanan
tidak ada karena data terbuka. Orang akan tahu segala gerak-gerik kita, kapan
waktunya kita berada di tempat A, dan sebagainya.
Sebagai
faktor risiko tentu saja hal-hal di atas belum pasti terjadi. Hanya saja, perlu
diperhatikan secara khusus agar bisa diantisipasi sejak awal.
Berbicara
mengenai smart city kita tidak bisa lepas dari teknologi. Nah apa hubungan
antara smart city dengan teknologi 4G LTE? Simak penjelasan di bawah ini!
Smart
city dan 4G LTE
Konektivitas
yang aman, efisien, dan terdapat di mana-mana dibutuhkan oleh sebuah kota yang
cerdas. Teknologi 4G LTE sangat cocok untuk itu. Saat ini penggunaan WiFi atau
2G sudah kurang dapat diandalkan atau ketinggalan jaman, jika terlalu banyak
pengguna yang terhubung maka bandwith bisa dibatasi. Berbeda dengan keduanya,
konektivitas dari 4G LTE tidak demikian. Dengan 4G LTE, CCTV bisa digunakan
dengan lancar.
Ada
sistem lain yang berbasis LTE juga, trunking namanya. Trunking adalah sistem
komunikasi untuk banyak channel dalam satu frekuensi. Sistem ini dapat
menyediakan berbagai layanan seperti voice/video trunking, video HD, koleksi
data, konferensi video, lokasi dan enkripsi. Bukan cuma itu, ia juga mampu
mendukung transmisi video HD, mendukung respon multi-party, serta mampu menjaga
keamanan dan kerahasiaan dengan profesional enkripsi untuk suara, data, dan
video. Aksesnya pun cepat (dalam 300ms), dengan laju data bisa mencapai 100
Mbps.
Smartfren 4G LTE
Mengapa
harus 4G LTE? Karena dengan 4G LTE penggunaan internet semakin cepat dan
stabil. Beruntung bahwa Cirebon sudah terjangkau oleh layanan 4G LTE dari
Smartfren, dengan jaringan melebihi 10 Mbps. Sebagai sebuah operator
telekomunikasi dengan cakupan 4G LTE terluas di Indonesia, layanan Smartfren
sudah tersedia di 22 kota besar di Indonesia. Bahkan, di tingkat dunia, cakupan
4G LTE Smartfren berada di peringkat 32.
Untuk
menawarkan kecepatan yang lebih tinggi dan cakupan yang lebih baik, Smartfren
4G LTE-Advanced memanfaatkan teknologi LTE Radio, Time Division Duplex (TDD) di
pita frekuensi 2300 MHz dan Frequency Division Duplex (FDD) pada pita 850 MHz. Selain
itu, Smartfren juga telah mengeluarkan produk berupa Andromax 4G LTE (Andromax
R, Andromax Q, Andromax Qi, Andromax Ec, dan Andromax Es) serta modem MiFi.
Modem MiFi merupakan modem yang stabil dan cepat, bisa digunakan sebagai hotspot
dan powerbank atau sebagai media penyimpanan wireless. Jadi, dengan Smartfren
4G LTE, menggunakan internet atau melihat video bisa cepat dan lancar (tidak
terputus-putus/buffer).
Dukungan
dari Semua Pihak Sangat Dibutuhkan
Blogger Cirebon dan Jingga Media
Di
antara faktor yang mempengaruhi terwujudnya smart city adalah faktor masyarakat
dan ekonomi. Masyarakat di sini bermacam-macam, ada yang dari kalangan
akademisi, bisnis, awam, blogger, pecinta lingkungan, dan sebagainya. Sebagai
bagian dari faktor masyarakat, peran blogger
Cirebon tidak bisa dianggap remeh. Komunitas ini bisa diberdayakan secara
aktif untuk meng-edukasi masyarakat yang belum tahu/paham. Komunitas ini bisa
ambil bagian misalnya dalam pengajaran teknologi dan internet atau ilmu lainnya,
menyuarakan ide-ide/solusi/kritik dan saran yang membangun ke dalam blog yang
ditujukan kepada instansi terkait, membuat gerakan Nebenger’s (memberi
tumpangan kepada orang yang searah), dan sebagainya. Jika ini berhasil maka blogger Cirebon bisa menjadi pelopor bagi komunitas
blogger lainnya untuk mendukung terbentuknya masyarakat pintar.
Delman Wisata
Dari
segi ekonomi, Aston Hotel Cirebon juga bisa berperan. Hotel ini sangat kreatif
dan inovatif sehingga dapat mendukung terbentuknya ekonomi pintar. Ia adalah
contoh dari smart hotel. Dengan menggabungkan konsep hotel dan wisata tempat
ini menjadi sangat menarik untuk dikunjungi. Ada becak wisata, delman wisata,
sepeda wisata, golf simulator, mini zoo atau kebun binatang mini, mini soccer,
basket mini, polo air serta permainan anak-anak untuk di kolam renang, dan yang
terbaru adalah kids corner istana keluarga.
Dilaksanakan
Secara Bertahap
Masalah
terberat dalam penerapan smart city sebenarnya adalah kurangnya kesadaran akan
manfaat TIK, disusul oleh keterbatasan anggaran serta keterbatasan kapasitas
birokrat. Sebagaimana kota-kota yang lain, Cirebon juga berpotensi untuk menjadi
smart city. Akan tetapi, prosesnya bertahap. Jalan menuju ke sana membutuhkan
dana yang besar dan dukungan dari masyarakat serta persiapan dan perbaikan pada
berbagai faktor lainnya.
Bagi
saya pribadi, smart city yang sebenarnya selain mencakup kecanggihan teknologi haruslah
mencakup kota yang hijau, berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan, serta masyarakat
yang humanis, aman, sejahtera, sehat, dan bahagia.
Cirebon
menjadi smart city? Mungkin saja.
Sumber:
http://www.fajarcirebon.com/read/2015/07/01/3651/jaring.tamu.wisatawan.aston.cirebon.terus.lengkapi.fasilitas.untuk.keluarga
http://news.fajarnews.com/read/2015/08/27/4742/smart.city.2.000.cctv.bakal.dipasang.di.sudut.kota.cirebon
http://nasional.inilah.com/read/detail/2244806/menteri-yuddy-berharap-cirebon-jadi-smart-city
http://www.antaranews.com/berita/517426/jelang-mea-zte-tawarkan-solusi-ict-untuk-smart-city
http://www.theguardian.com/cities/2014/dec/17/truth-smart-city-destroy-democracy-urban-thinkers-buzzphrase?CMP=share_btn_fb
http://bincangpagi.com/era-teknologi-saatnya-cirebon-menjadi-smart-city/
http://www.cirebonpos.com/kemiskinan-kepung-kota-cirebon/
http://www.pikiran-rakyat.com/luar-negeri/2015/04/24/324770/ktt-kota-cerdas-asia-afrika-deklarasikan-5-syarat-smart-city
http://www.techno.id/telco/didukung-kombinasi-spektrum-smartfren-4g-lte-siap-melenggang-150810a.html
http://www.rcrwireless.com/20150824/opinion/reader-forum-4g-ltes-role-in-u-s-smart-city-development-tag10
http://upeks.co.id/smart-city/smartfren-operator-terluas-cakupan-4g-lte.html
http://www.smartfren.com/4g/
http://www.wiranurmansyah.com/yuk-siap-siap-untuk-internet-super-kenceng-dari-smartfren-4g-lte
http://www.padudadi.com/2015/09/hadir-di-cirebon-jaringan-4g-lte-smartfren-lewati-10-mbps.html
http://smartcityindonesia.blogspot.co.id/
https://news.microsoft.com/id-id/2015/09/29/pentingnya-kemitraan-publik-privat-untuk-mendukung-percepatan-pembangunan-kota-sekunder-indonesia-menuju-smart-city/
http://d7news.com/matematika-untuk-smart-city/
http://telko.id/486/microsoft-dukung-12-kota-sekunder-di-tanah-air-jadi-smart-city/
http://www.theguardian.com/public-leaders-network/2015/aug/06/10-steps-to-building-a-smart-city
https://naashir.wordpress.com/2014/11/07/smart-city/
http://ict-umsida.blogspot.co.id/2015/02/smart-city-project.html
http://www.plimbi.com/news/158601/smart-city-konsep-kota-cerdas
http://balairungpress.com/2015/05/mewujudkan-smart-city-konsep-alternatif-penataan-kota/
http://nasional.tempo.co/read/news/2015/07/23/058685815/bandung-smart-city-ini-2-aplikasi-andalan-ridwan-kamil
http://www.theguardian.com/public-leaders-network/2015/jul/17/smart-home-safe-future-internet-things-privacy