Sabtu, 25 Juni 2016

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa



1.    Mengapa Tak Setenar Bali dan Lombok?

Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, memiliki banyak potensi wisata, namun mengapa selama ini daerah tersebut tak setenar Bali dan Lombok tetangganya? Ini yang menjadi tanda tanya besar. Padahal, daerah ini juga kaya akan objek wisata, misalnya Pulau Moyo, Pantai Kencana, Tanjung Munangis, kuburan batu sarkofagus di Ai Renung, istana tua Dalam Loka, Raboran, Tarakin, Temang Dongan, Lutuk Peti, “Batu Gong”, dan lain-lain. Jenis wisata Sumbawa pun bermacam-macam, ada wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, juga wisata olahraga. 

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa
 Ai Renung
Sumber: http://sumbawaku.com/kuburan-batu-sarkofagus-di-situs-ai-renung/

 Dalam pemerintahannya yang bervisi “Menuju Sumbawa Hebat dan Bermartabat”, di antara misi yang ingin dicapai oleh Husni-Mo adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempromosikan Kabupaten Sumbawa. Namun, sebagaimana daerah-daerah wisata lainnya yang mempunyai ciri khas, Sumbawa pun memerlukan branding. Kalau Lombok dengan wisata halal-nya, Bali dengan wisata adatnya, lalu apa yang akan diusung oleh kabupaten dengan 24 kecamatan ini?
Sepertinya branding baru terpikir akhir-akhir ini di Kabupaten Sumbawa atau setidaknya baru dalam beberapa tahun terakhir berusaha digarap dengan serius sehingga sudah kalah start dari Lombok dan Bali. Kemudian dipilihlah branding sebagai wisata olahraga (sport tourism) dengan Pulau Moyo sebagai jualan utamanya. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB Andy Hadianto bahwa wisata olahraga adalah salah satu upaya andalan provinsi itu untuk mengundang kedatangan wisatawan. Kekayaan alam yang dimiliki NTB menjadi modal utama bagi KONI dan pemerintah daerah menyelenggarakan wisata olahraga.
Namun, karena akhir-akhir ini tren kunjungan terhadap objek wisata alam semakin meningkat. Sebagai pihak pengelola wisata hal ini tentu patut dijadikan pertimbangan, jangan sampai apa yang ditawarkan tidak tepat sasaran. Mereka kemudian mencoba mengkombinasikan antara wisata olahraga dengan wisata alam yang ada di sana.
Lalu, mengapa wisata olahraga? Mengapa Moyo? Dan Bagaimana cara memajukan wisata olahraga tersebut? Berikut penjelasannya.

2.    Potensi Wisata Olahraga di Kabupaten Sumbawa

2.1.     Kaya akan Olahraga Rakyat

 Berbagai olahraga rakyat sudah tumbuh dan berkembang sejak dulu di Kabupaten Sumbawa, ada main jaran, barapan kebo, barempuk, karaci, dan lain-lain.

a.       Main jaran

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa

Main jaran
Sumber: Antara, Ismar Patrizki, dalam Republika

Main jaran adalah pacuan kuda khas Sumbawa dengan joki anak-anak berusia 8-12 tahun. Pesertanya bisa berasal dari seluruh kecamatan bahkan dari daerah lain. Biasanya even ini diadakan setelah panen raya dan musim kemarau atau pada perayaan 17 Agustus dan even-even tertentu, bertempat di pinggir pantai atau lapangan pada arena berbentuk oval (kerato). Kuda yang digunakan didandani dengan berbagai atribut dan dikelompokkan ke dalam kelas-kelas, begitu pula dengan jokinya, memakai atribut khusus untuk melindungi diri dari cedera. Memang, permainan ini berisiko tinggi, dari cedera serius hingga kematian. Kuda yang tercepat sampai ke finish akan menjadi pemenangnya dan harga jualnya meroket.
Olahraga main jaran ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata dan sudah masuk ke dalam agenda Festival Moyo yang diadakan setahun sekali di Sumbawa. Di dalamnya terkandung manifestasi dari keislaman masyarakat Sumbawa karena menunggang kuda adalah salah satu bentuk olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah. Selain itu, main jaran juga sebagai didikan agar anak-anak Sumbawa berani dan hanya takut kepada Allah Sang Pencipta, bersifat ksatria, toleran, sportif, serta sebagai ajang silaturrahmi dan persahabatan. Jadi setelah perlombaan tidak ada dendam sama sekali antar para petarung.
Namun, yang perlu mendapat perhatian lebih adalah tentang keselamatan joki anak-anak tersebut, kemungkinan mereka lebih mementingkan acara main jaran dibandingkan dengan sekolahnya, maupun kemungkinan terjadi perjudian di dalamnya.

b.      Barempuk (tarung bebas)

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa
Barempuk
Sumber: Kompasmuda, Danar Tri Atmojo

Barempuk disebut juga “baranak bawi”, yaitu tarian khas Sumbawa sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen mereka. Di sini diambil 2 pemain dari petani laki-laki yang sedang memanen atau penonton laki-laki yang dianggap kekuatan fisiknya seimbang untuk dipertarungkan. Mereka kemudian akan saling rempuk (memukul) menggunakan tangkai bulir padi yang telah dipotong dan diiringi dengan musik. Area yang boleh dipukul hanyalah bagian perut ke atas dan tanpa boleh menggigit lawan.
Dulu barempuk dilakukan di pematang sawah sebelum panen raya (mata rame), sebagai selingan untuk mengisi istirahat dalam kegiatan tersebut.
Seni bela diri tradisional ini mengandung nilai-nilai budaya seperti kesehatan, kerja keras, kedisiplinan, kepercayaan diri, dan sportivitas. Meski berupa pertarungan namun tidak ada menang-kalah, semuanya bergembira.

c.       Barapan kebo

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa
 Barapan kebo 
Sumber: Disporabudpar Kab. Sumbawa 2013

Barapan kebo adalah tradisi karapan kerbau di sawah berlumpur pada musim tanam padi. Sepasang kerbau berciri khusus diadu cepat-cepatan menjatuhkan saka melawan pasangan-pasangan kerbau lainnya, mirip karapan sapi madura. Saka adalah tiang kayu sebentuk orang-orangan yang dibuat dengan rangka seperti kayu salib. Merobohkannya tidak mudah karena ada dukun-dukun (sandro-sandro) yang terlibat di dalamnya dan ikut adu kekuatan.
Awalnya, tradisi ini merupakan acara selamatan yang muncul khususnya saat musim tanam padi. Di Kabupaten Sumbawa jarang hujan, sedang tanahnya umumnya berupa tanah liat. Oleh karena itu, pemilik tanah bersedia sawahnya dipakai untuk arena barapan kebo, untuk mempercepat gemburnya tanah. Tradisi Barapan Kebo diselenggarakan di Pamulung, Desa Moyo Hulu, Desa Senampar, Desa Poto, Desa Lengas, Desa Batu Bangka, Desa Maronge hingga Desa Utan sebagai event budaya khas Sumbawa.
Serupa dengan “Main Jaran”, kerbau pemenang dari barapan kebo harga akan meroket. Jadi, selain untuk ajang adu ilmu para sandro, permainan ini juga bertujuan untuk meningkatkan harga kerbau mereka. Menang atau kalah mereka sama-sama puas karena semua peserta dilayani oleh masyarakat penyelenggara secara kekeluargaan. Sering juga hasil dari aktivitas ini digunakan untuk penghimpunan dana amal.
Dalam perkembangannya, barapan kebo dilaksanakan setiap tahun dan sekaligus juga menjadi daya tarik wisata di Sumbawa. Akan tetapi, sebaiknya penggunaan sandro atau ilmu hitamnya ditiadakan.

d.      Karaci

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa

Karaci
Sumber: Kompasmuda

Karaci berarti memukul secara terus-menerus menggunakan tongkat pemukul (semambu) dan sebuah perisai (empar) bulat lonjong. Dimainkan pada malam hari oleh 2 pria dewasa yang seimbang secara fisik.  Mereka mengenakan baju Pabualang merah pada badan dan kepalanya untuk melindungi dari pukulan lawan.
Pada masa kerajaan permainan ini dilaksanakan di alun-alun istana, ketika seorang Raja Sumbawa mencari seorang Laskar Kerajaan di Desa Kakiang, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa. Namun sekarang ia diadakan di lapangan terbuka pada area berbentuk lingkaran dan diiringi dengan gendang atau beduk dan gong.
Seiring dengan berubahnya waktu, Karaci sekarang diadakan sebagai kesenian khas Sumbawa pada saat perayaan hari-hari besar. Di dalamnya terkandung fungsi sosial ekonomi yang tinggi karena selain mengandung kerja sama antar kelompok masyarakat arena tempat diadakan biasanya dipenuhi oleh pedagang kecil.
Tradisi Karaci ini mengandung unsur-unsur keberanian, kejantanan, dan kekebalan. Kaum lelaki Suku Samawa dibentuk agar berani mempertahankan bumi Sumbawa dari orang yang ingin menghancurkannya. Walau nampak kejam, tetapi di dalamnya terkandung 3 unsur seni. Selain unsur tari, para penari juga berlagu yang dimaknai sebagai lantunan doa kepada Tuhan.


2.2.     Berprestasi di Bidang Olahraga

Kabupaten Sumbawa memiliki atlet-atlet berprestasi di berbagai bidang olahraga. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

  1. Atletik
Pelari Supiati dan Ridwan yang berhasil mempersembahkan medali emas di ajang SEA Games.

  1.  Sepak bola
Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa
SMAN 4 Olahraga Sumbawa Besar
Sumber:  http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/

Kabupaten Sumbawa memiliki bibit-bibit atlet yang unggul. Selain Rahmat Hidayat yang berhasil menjadi juara III LPI 2012, sepak bola usia dini, di sini juga terdapat sekolah olahraga, yaitu SMAN 4 olahraga. Pada 2011 lalu SMA ini telah 3 kali berturut-turut memenangkan piala bergilir Bupati Sumbawa pada kejuaraan Sepak Bola Antar Pelajaran Tahun 2009. Ini sebagai bukti bahwa pengkaderan atlet pada sekolah tersebut tergolong berhasil.
Bahkan, Disporabudpar Sumbawa menggelar pelatihan pelatih futsal di Kabupaten Sumbawa agar bisa membina atlet futsal sejak dini dan dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga prestasi futsal di sana bisa meningkat.

  1. Muaythai
Ovan Apriadinata, berhasil menyabet medali emas pada Kejuaraan Liga Nasional Under 19 Muaythai yang berlangsung di Makasar 17 Desember 2014 lalu sekaligus mendapat predikat The Best Fighter 2014 di kelas Cadet Muaythai 54 Kg. Prestasi tersebut sekaligus mengantarkan Ovan untuk mendapat ‘’boarding pass’’ dalam mengikuti Pelatnas Sea Games 2015.


3.    Kekayaan Alam yang Mendukung

Kondisi alam di Kabupaten Sumbawa mendukung untuk digunakan sebagai tempat mengadakan berbagai even olahraga. Mulai dari paralayang, snorkeling, diving, selancar, lari, bersepeda, memancing, loncat tebing, berenang, dan balap sampan semua bisa dilakukan di sini. Ini bisa menjadi salah satu modal utama bagi Sumbawa jika memang benar-benar ingin mem-branding dirinya sebagai tempat wisata olahraga. 

a.       Paralayang/paragliding

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa

Paralayang
Sumber: http://ntbupdate.blogspot.co.id/2015/09/14-provinsi-ramaikan-paragliding.html



Pada tahun 2015 lalu, Kabupaten Sumbawa menjadi tuan rumah dari kejuaraan nasional Paralayang atau Paragliding Trip of Indonesia (TROI) 2015 seri ke dua. Kegiatan ini bertempat di Bukit Labaong, Desa Hijrah, Kecamatan Lape, pada 17 hingga 20 September 2015 dan menjadi agenda rutin dari Kemenpora, Federasi Aero Sport Pusat atau FASI Pusat dan KASAU tiap tahunnya. Perlombaan ini dimulai dari Bukit Labaong Kabupaten Sumbawa berketinggian 220 m dpl dan mendarat di Desa Hijrah I dengan ketinggian 40 m dpl.

b.      Snorkeling dan diving

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa
Menyelam (diving) di Pulau Moyo
Sumber: https://www.cbnex.com/wisata-pulau-moyo-yang-nggak-bikin-loyo/


Puas bermain-main di udara, Anda bisa beralih ke olahraga air. Di Kabupaten Sumbawa banyak spot-spot indah dengan terumbu karang dan ikan-ikan yang menghiasi di sana. Di Pulau Moyo misalnnya, terdapat keindahan bawah laut yang bisa dinikmati oleh para wisatawan dengan cara ber-snorkeling atau diving. Begitupun Gili Bedil dan Gili Keramat di Ds. Labuhan Padi, Kec. Utan, yang biasa menjadi tujuan snorkeling dan diving setelah Pulau Moyo.

c.       Selancar

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa
 Selancar (surfing)
Sumber: http://baiqmarlindahadi.blogspot.co.id/

Dari bawah laut kita beralih ke atas laut sambil merasakan serunya berselancar. Salah satu tempat berselancar terbaik di dunia ada di Kabupaten Sumbawa, letaknya di Dusun Teloi, Desa Mata, Kecamatan Tarano. Tempat itu adalah Pantai Sili dan Maci, yang sering disebut Pantai Sili-Maci karena letaknya yang sangat berdekatan. Gulungan ombaknya besar dan panjang, termasuk terbaik ke-3 di dunia setelah Hawaii dan Tahiti. Pantai di Sumbawa ini sangat potensial, tinggal diperbaiki saja agar mudah diakses.

d.      Wisata motor, lari dan bersepeda
Pada Festival Moyo 2013 terdapat kegiatan jelajah wisata motor yang mengharuskan peserta melalui objek-objek wisata di Kabupaten Sumbawa, seperti gua-gua purbakala, sarkofagus, makam keramat, panorama alam, dan bendungan. Selain itu, Samawa 10K, Barapan Kebo, Main Jaran, dan sepeda wisata juga ikut memeriahkan acara ini.
Bersinergi dengan kabupaten dan kota lain di Pulau Sumbawa, Kabupaten Sumbawa memperkenalkan Pulau Moyo kepada wisatawan. Seperti pada Festival Pesona Tambora 2016, peserta Tambora Bike Camp diajak berkemah dan menikmati keindahan Pulau Moyo. Setahun sebelumnya, perayaan 200 Tahun Tambora Menyapa Dunia, juga diselenggarakan lomba balap sepeda Tambora Bike 2015 dan Tambora Trail Run serta lomba lari jarak jauh.

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa
Even lari pada Festival Pesona Tambora 2016
Sumber: Kompas.com 

Tambora Challenge diadakan pada tanggal 11-16 April 2016 untuk memperingati acara tahunan perayaan meletusnya Gunung Tambora. Di dalam Tambora Challenge terdapat kompetisi bagi pelari Ultra Maraton yaitu kompetisi lari Lintas Sumbawa. Mereka berlari melintasi area Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, dan Dompu, dengan start di Kabupaten Sumbawa Barat dan finish di Doro Ncanga, kaki Gunung Tambora, NTB. Salah satu tujuannya adalah membawa Tambora menuju Geopark dunia.
Diharapkan dengan adanya even-even lari ini Indonesia bisa menjadi tuan rumah olahraga lari gunung dan menjadi gudangnya pelari.

e.       Memancing

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa
 Memancing
Sumber: http://belantingfishingtrip2.blogspot.co.id/2015/08/lombok-sumbawq-fishing-trip.html


Sumbawa merupakan sebuah kota dengan semboyannya “Sabalong Samalewa”, bagi para pemancing kota ini lebih dikenal dengan julukan “Kota yang terlewatkan” karena para pemancing banyak yang lebih memilih ke Pulau Komodo, Palu, Alor, Papua, atau tempat lainnya. Padahal, sebagai daerah yang banyak pantainya, Kabupaten Sumbawa mempunyai banyak spot memancing, sebut saja Pantai Kencana Sumbawa, Tanjung Menangis, Rinti, Labangka 5, Labangka 1, Rajakepe, Pulau Moyo, dan Pulau Medang. Rinti, Labangka, dan Rajakepe adalah contoh dari spot di wilayah laut selatan. Hampir semua teknik mancing bisa diterapkan di spot di wilayah laut selatan. Sedangkan di spot wilayah utara seperti Pulau Moyo dan Pulau Medang rata-rata merupakan spot jigging dan castjig, dengan contoh tangkapan berupa Ruby snapper dan dogtooth tuna.


f.       Loncat tebing (Cliff jumping)

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa
Cliff jumping di Tanjung Munangis
Sumber:  http://log.viva.co.id/

Kabupaten Sumbawa memiliki spot yang baik untuk olahraga loncat tebing, yaitu di Tanjung Munangis atau Menangis. Dari pusat kota Sumbawa tempat ini berjarak 20 km. Perjalanannya masih susah karena belum ada lampu penerang, padahal Anda harus mendaki melalui medan berpasir dan berbatu. Jika Anda sudah sampai di sana sempatkan pula naik ke mercusuarnya untuk menikmati keindahan sunset di laut lepas.

g.      Berenang
Jika Anda ingin berenang, pilihlah Gili Meriam (Gili Meriam Besar) sebagai tujuan. Selain berpasir putih, perairannya dangkal dan jernih sehingga cocok untuk berenang dan bersenang-senang di air. Pulau kecil ini letaknya dekat dengan Desa Nelayan Teluk Santong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa.

h.      Balap sampan

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa
 Balap sampan
Sumber: http://ppid.sumbawakab.go.id/

Balap sampan pernah dilakukan pada Festival Moyo dan pada peringatan Hari Nusantara Tahun 2013 oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa, yaitu di Pantai Goa, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa.


4.    Pulau Moyo

Pulau Moyo terletak di utara Pulau Sumbawa, NTB. Pulau ini dijadikan Taman Wisata Alam Laut seluas 6.000 hektar mulai tahun 1986. Sampai detik ini, dialah wisata terpopuler di Kabupaten Sumbawa. Bahkan sejumlah selebriti dunia seperti Putri Diana dari Kerajaan Inggris, Prince William dari Kerajaan Belanda, penyanyi rock legendaris Mick Jagger, pemain sepakbola internasional Edwin Van der Sar, sampai petenis profesional Maria Sharapova pernah berlibur di sana. Meski tak setenar Bali maupun Tiga Gili di Lombok tapi Pulau Moyo masuk dalam sederet tujuan wisata mewah di negeri ini.
Moyo menawarkan beragam pesona. Anda dapat menikmati keindahan bawah lautnya dengan snorkeling dan diving, bisa di Pulau Moyo, Pantai Ai Manis atau Brang Sedo. Mau berkemah juga bisa.

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa

Pantai Ai Manis
Sumber: http://tengkumkamil.blogspot.co.id/


Belum lagi dengan adanya air terjun Mata Jitu (Queen Waterfall/ air terjun Lady Diana), atau menikmati cagar alam yang memenuhi hampir seluruh daratannya. Tinggal pilih mana yang Anda suka.
Di sebuah kawasan lindung di Pulau Moyo terdapat Desa Poto Jarum dengan pantai indah berpasir putih. Di desa itu Anda bisa snorkeling, berjemur (sunbathing), atau melihat Main Jaran dan Barapan Kebo.
Di Moyo juga ada sebuah arena pacuan kuda internasional lho, tepatnya di Pantai Ai Loang (dulunya bernama Pantai Lamona), di dusun Penyaring. Di sana Anda juga bisa melakukan snorkeling atau diving, atau mencoba ber-flying fox.


5.    Festival Moyo

Demi mendukung dikenalnya Kabupaten Sumbawa dalam lingkup nasional maupun internasional diadakanlah berbagai festival, termasuk bersinergi dengan daerah-daerah sekitar seperti Lombok dan lainnya.
Tahun ini NTB menerbitkan "Calendar Event Nusa Tenggara Barat 2016" untuk menarik 3 juta wisatawan datang ke Lombok dan Sumbawa. Ada berbagai agenda yang digelar, yaitu pesta rakyat Bau Nyale, festival seni pelajar dan apresiasi film nasional, pagelaran wayang kulit Sasak, Tambora menyapa dunia, festival Mbojo/Main Jaran, festival nasional musik tradisi, Lombok Sumbawa Pearl Festival, musikalisasi puisi dan olah seni, Festival Mentaram, Festival Senggigi, Festival Gili Indah, Festival Moyo, Festival Lakey (surfing), dan Festival Taliwang.
Di Kabupaten Sumbawa budaya Suku Sumbawa ikut ditampilkan pada saat Festival Mentaram, termasuk juga acara Bulan Budaya Lombok Sumbawa. Khusus untuk Gili Indah dan Moyo ada festivalnya sendiri, yaitu Festival Gili Indah dan Festival Moyo.
Festival Moyo sudah diperkenalkan oleh Pemerintah Daerah Sumbawa sejak tahun 2012 hingga 2015. Nama festivalnya diambil dari salah satu nama pulau di Sumbawa yaitu Pulau Moyo. Festival ini diadakan di beberapa lokasi di Kabupaten Sumbawa yaitu taman buru dan taman wisata laut Pulau Moyo, kawasan Teluk Saleh, Sumbawa Besar serta beberapa daerah di kecamatan Sumbawa; berpusat di Lapangan Pahlawan di Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa.
Pada Festival Moyo 11-20 September 2015, festival ini diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi dan pembangunan di Kabupaten Sumbawa sekaligus melestarikan budaya Tana’ Samawa melalui 17 rangkaian kegiatan di dalamnya. Rangkaian kegiatan tersebut adalah baguntung rame, pawai budaya, barapan kebo, jelajah wisata motor, MICE (pameran UMKM), sepeda wisata, pekan budaya Samawa, main jaran, paralayang, lari samawa 10 k, gebyar pesta jagung, balap sampan, pameran batu akik, pagelaran Tanjung Munangis, fishing contest, kontes burung berkicau, pentas kolaborasi DKS (Dewan Kesenian Sumbawa), dan eksebisi syarakal.

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa
Parade budaya
Sumber:  travel.detik.com

Sebulan berikutnya, yaitu pada tanggal 4-5 Oktober 2015, diadakan festival Lombok dan Sumbawa. Festival ini diisi dengan parade budaya, pameran Lombok Sumbawa, pentas seni Lombok Sumbawa, serta seminar geopark Rinjani dan Lombok Sumbawa MICE Gathering yang tujuannya untuk menjaring wisatawan lokal.
Kemudian ada lagi acara yang bertajuk “Ziarah Tambora”, 7-17 April 2016, masih dalam rangkaian Festival Pesona Tambora 2016. Acara yang digelar dalam rangka mengenang dahsyatnya letusan Tambora yang mengguncang dunia dan menghilangkan 3 kerajaan di Sumbawa ini melewati jarak sekitar 6 ribu kilometer di Pulau Sumbawa melalui Pulau Lombok, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima. Ada sembilan lokasi yang dilewati yakni Kuta Lombok, pulau Kenawa, Sumbawa Besar, Gili Gambus, Gili Tapan, pulau Satonda, Labuan Kenanga, Doro Canga dan kota Bima. Di sana para turis akan dimanja dengan tarian kreasi, pertunjukan vokal, kolaborasi musik, presentasi dan diskusi, pemutaran film, dan lain-lain.


6.    Pemuda-pemuda yang unggul, peduli, dan berprestasi

  1. Tradisi di Kabupaten Sumbawa mendukung munculnya bibit-bibit atlet unggul
Sebagaimana tercantum pada tulisan sebelumnya, bibit-bibit atlet unggul sudah banyak dijumpai di Kabupaten Sumbawa, NTB. Baik dari olahraga tradisionalnya maupun dari penggemblengan secara modern telah berhasil memunculkan potensi mereka di bidang keolahragaan ini. Joki main jaran misalnya adalah calon-calon ahli berkuda, kemudian barempuk dan karaci memberikan kemampuan-kemampuan dasar untuk cabang olahraga bela diri, dan contoh-contoh lainnya.

  1. Pemilihan pemuda pelopor
Disporabudpar sendiri memberi perhatian akan pemuda-pemuda yang peduli, di samping ada pula individu atau kelompok yang tergerak sendiri untuk peduli. Perhatian dari disporabudpar ini berupa diadakannya pemilihan pemuda pelopor setiap tahun, sejak tahun 2011. Dari tahun itu hingga 2013 Kabupaten Sumbawa selalu mewakili provinsi NTB di tingkat nasional. Ini bukti bahwa pembinaan kepemudaan di Kabupaten Sumbawa cukup berhasil.

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa
 Pemilihan pemuda pelopor
Sumber: http://ikhsananugrah18.blogspot.co.id/2015/08/pengalaman-mengikuti-pemuda-pelopor.html
 
Contohnya adalah Edi Wirawan yang terpilih sebagai pemuda pelopor bidang kewirausahaan pada tahun 2012, namun sudah bergerak di bidang kepeloporan sejak tahun 2008. Sebagai pelopor Edi telah menyumbangkan keahliannya di bidang peternakan dan pengolahan limbah sehingga ternak-ternak di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat menjadi lebih sehat, lebih unggul, dan sekaligus menghasilkan biogas bagi masyarakat sekitar. Kemudian ada Sahabuddin dari Desa Bungin sebagai juara 3 nasional Pemuda Pelopor Bidang Kelautan tahun 2011, Hardawiansyah dari Pulau Kaung sebagai juara 2 nasional Pemuda Pelopor Bidang Kelautan tahun 2012, Nurmini dari Desa Gapit sebagai juara 2 nasional pada bidang kewirausahaan, dan Ikbal berhasil meraih juara harapan 1 nasional pada bidang sosial budaya.
Karena pemilihan pemuda pelopor meliputi 4 bidang (bidang kewirausahaan, bela negara, teknologi tepat guna, sosial budaya dan kelautan) maka kepeloporan ini diusahakan agar bisa saling bersinergi untuk mendukung Kabupaten Sumbawa pada umumnya dan pariwisata pada khususnya.


7.    Peran serta pemuda dalam memajukan wisata olahraga (sport tourism) di Kabupaten Sumbawa

Berdasarkan paparan-paparan di atas, pemuda dapat berperan serta dalam memajukan wisata olahraga (sport tourism) di Kabupaten Sumbawa dengan cara-cara sebagai berikut:

a.       Memaksimalkan kekuatan media sosial/blog
Jangan remehkan kekuatan dari media sosial. Sumbawa Eksplorer (SE), komunitas di Sumbawa yang peduli kepada daerahnya telah cukup berhasil dalam mempromosikan budaya, makanan, dan keindahan alam “Tana Samawa” yang asri kepada dunia melalui Facebook , Youtube, Website dan Instagram mereka.
Para pemuda lainnya di Kabupaten Sumbawa juga dapat ikut serta memajukan daerahnya dengan cara-cara kreatif mereka sendiri.

b.      Memenangkan lomba tingkat internasional sambil memperkenalkan Kabupaten Sumbawa di sana
Di Kabupaten Sumbawa banyak terdapat manusia-manusia berprestasi. Di antara prestasi internasional yang pernah diraih adalah pada kompetisi iGEM (International Genetically Engineered Machine) di Boston AS. Pada kompetisi tersebut tim yang digawangi Cindy Suci Ananda, Mochammad Isro Alfajri, Adelia Elviantari, Fahmi Dwilaksono, Muhammad Al Azhar, Rian Adha Ardinata, Yulianti, dan Indah Nurulita dari Universitas Tekhnologi Sumbawa (UTS) berhasil meraih 3 penghargaan dunia sekaligus. Penghargaan yang diraih adalah medali perunggu (bronze medal), Best Policy and Practices Shout Out, dan IGEM Chairman’s Award–penghargaan spesial yang paling prestisius dari Presiden IGEM. Sembari memenangkan penghargaan mereka memperkenalkan Kabupaten Sumbawa kepada masyarakat internasional. Mereka adalah orang-orang yang kreatif, inovatif, dan mandiri, dan bahkan masing-masing dari mereka punya segudang prestasi lain di samping kemenangannya di iGEM Boston ini. Patut ditiru ya! Sangat membanggakan!

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa
 Tim dari Sumbawa meraih Chairman's Award
Sumber: https://indonesiaproud.wordpress.com/

c.       Menjaga dan melestarikan objek-objek wisata di sana, misalnya dengan menjaga kebersihan tempat-tempat wisata, tidak membuang sampah sembarangan, dan sebagainya.
Hal ini sudah dicontohkan salah satunya oleh Sobat Bumi (Sobi) Sumbawa yang membersihkan sampah-sampah di sekitar Pantai Lapade pada Oktober 2015 lalu.

d.      Barempuk dan Karaci merupakan 2 kesenian tradisional di Kabupaten Sumbawa. Di desa wisata Kakiang, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa, ada sanggar tari pimpinan dari Bapak Sahabudin S.Sos MSI. Untuk melestarikan keduanya maka Pak Sahabudin harus bisa melakukan regenerasi, tidak hanya mengajar murid agar bisa melakukan Barempuk dan Karaci tetapi sekaligus mencetak pembina-pembina kesenian tersebut dari kalangan pemuda. Dan pemuda-pemuda itulah yang kemudian berperan dalam melestarikan budaya Sumbawa tersebut.
Pemerintah perlu membangun wadah-wadah khusus untuk melestarikan olahraga tradisional sekaligus melatih kemampuan olahraga dari masyarakat Kabupaten Sumbawa, misalnya dengan membentuk komunitas olahraga, klub olahraga, sanggar olahraga, sekolah olahraga, kursus olahraga, dan sebagainya. Pilih saja satu atau beberapa olahraga yang benar-benar diunggulkan lalu dimaksimalkan sebaik mungkin.

e.       Memperbanyak komunitas-komunitas pemuda yang peduli Sumbawa
Misalnya MITI Universitas Teknologi Sumbawa, dan Diving and Snorkeling Club (DIVSI). 

f.       Menerapkan budaya-budaya positif yang ada di dalam olahraga tradisional di Kabupaten Sumbawa ke dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya kerja keras, disiplin, sportif, tetap bahagia walau menang atau kalah, toleran, bersyukur kepada Tuhan, berani dan hanya takut kepada Tuhan, dan lain-lain. Tunjukkan bahwa para pemuda di Kabupaten Sumbawa sudah menjiwai hal itu/hal itu sudah mendarah daging pada diri mereka dan bahkan kemudian diturunkan pula ke anak cucu mereka nanti.

g.      Mensinergikan hasil karya mereka dengan wisata olahraga di Kabupaten Sumbawa, sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing, misalnya membuat produk dari olahan kotoran kuda/kencing kuda yang berdaya saing internasional, bagaimana agar kuda Sumbawa menjadi kuda terbaik di dunia (entah terkuat/terbanyak hasil susunya, tertinggi gizinya, terbanyak macam nutrisinya, paling tahan lelah, atau lainnya). Bagaimana cara melatih/memperlakukannya, pakan apa yang paling tepat, kondisi bagaimana yang paling sesuai, dan sebagainya. Bisa juga dengan membuat suvenir kuda atau makanan berbentuk kuda, membuat panganan berbahan susu atau madu yang bisa diterima oleh dunia internasional, melengkapi kekayaan kuliner Sumbawa yang sudah ada (singang, sepat, gecok, pecel aru, mikong, manjareal, atau lainnya).

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa
 Singang, kuliner khas Sumbawa
Sumber:  http://sumbawaku.com/resep-singang-khas-sumbawa/

h.      Saya pribadi lebih cenderung memilih mengutamakan kuda saja sebagai branding di Kabupaten Sumbawa. Kalau keahlian berkuda sudah dimiliki sejak kecil, arena pacu internasional pun sudah ada, maka tinggal dikembangkan saja. Misalnya, lomba pacuan kuda internasional, membuka pelatihan berkuda kelas dunia, menelorkan atlet-atlet berkuda kelas dunia, atraksi kuda, menjadi tempat jujugan internasional untuk membeli kuda-kuda unggul, berwisata keliling Kabupaten Sumbawa (atau bagian dari Kabupaten Sumbawa) dengan naik kuda, lomba kuda hias, membuat spot yang indah untuk bermain film yang menggunakan kuda, menawarkan kepada orang-orang yang sedang melakukan prewedding, mengadakan lomba fotografi tingkat dunia tentang wisata di Kabupaten Sumbawa, membuat permainan-permainan kuda gaya baru (yang “fun”), dan sebagainya. Ajak juga para turis ikut mencoba. Mencoba lebih asyik daripada hanya menonton, bukan?
Intinya, karena daerah penghasil kuda itu bukan hanya Kabupaten Sumbawa maka kita perlu memikirkan apa keunggulannya sehingga daerah ini pantas untuk dilirik dan menyandang brand “Kuda” tersebut. Usahakan agar sinergis: lokasinya berstandar internasional, kudanya (misalnya) bernilai internasional, dan atletnya juga atlet-atlet yang unggul di dunia internasional.
Tetapi perlu diperhatikan, karena kuda ini makhluk hidup maka kotorannya perlu diantisipasi agar tidak mengganggu pemandangan dan menimbulkan bau tak sedap, apalagi sampai terinjak.
Jika tidak sepakat untuk menjadikan satu brand “kuda” saja misalnya, maka perlu disinkronkan antara faktor-faktor yang ada di dalamnya. Misalnya, di sana ada lokasi olahraga paralayang, adakah dana yang besar untuk memajukannya? Sudah baikkah sarana dan prasarananya? Sudah adakah atlet berprestasi dari Kabupaten Sumbawa pada cabang olahraga tersebut? Jika ada, sudah banyakkah? Padahal, seperti yang sudah saya tulis di atas ada banyak olahraga di sini: paralayang, loncat tebing, sepeda, lari, motor, renang, memancing, serta snorkeling dan diving. Bagaimana cara mengoptimalkan keseluruhannya?

i.        Selama ini promosi Kabupaten Sumbawa sepertinya lebih banyak yang menggandeng daerah atau negara lain dalam bentuk festival. Karena bentuknya festival maka waktu yang dibutuhkan oleh turis untuk bisa mencakup seluruhnya itu lama, padahal tidak semua orang punya waktu panjang. Turis-turis tersebut akan memilih dari kegiatan-kegiatan dalam agenda dan itu artinya Kabupaten Sumbawa harus bersaing dengan daerah-daerah lainnya yang diajak kerja sama itu, selain akan timbul kebingungan “yang ditampilkan ini budaya daerah yang mana” karena acara utama dan acara pendukung sulit dibedakan. Ada baiknya jika Kabupaten Sumbawa mengadakan promosi pribadi kemudian melibatkan para pemuda di dalamnya, baik sebagai EO (Even Organizer) atau lainnya. Dilombakan juga boleh, karena saya lihat orang-orang di sana cukup berpotensi.

Meningkatkan Peran Pemuda dalam Memajukan Wisata Olahraga (Sport Tourism) di Kabupaten Sumbawa
 Sumber: http://www.katakatahikmah.net/

j.        Menguasai keahlian berkuda merupakan salah satu anjuran di dalam Islam. Bisa dicoba untuk menyasar negara-negara muslim untuk berlatih berkuda di Sumbawa. Apalagi dengan Lombok yang menjual destinasi wisata halal dengan sasaran orang-orang muslim juga, bisa jadi mereka dari Lombok langsung ke Sumbawa atau dari Sumbawa langsung ke Lombok. Bagaimana kalau sekalian dilengkapi dengan kemampuan memainkan senjata dari atas kuda? Misalnya berkuda sambil memanah ke sasaran. Bisa dibuat versi lomba, atau versi hiburan (fun) saja. Nah, di sini juga pemudanya dilibatkan, jangan anak-anak. Beda even.

k.      Berwiraswasta/berbisnis di sekitar tempat wisata
Pemuda-pemuda Sumbawa bisa membangun sekolah/kursus bisnis di Sumbawa lalu praktek langsung di tempat-tempat wisata di sana.

Dalam rangka mengangkat Kabupaten Sumbawa menjadi tempat wisata olahraga yang dikenal di Indonesia dan dunia dibutuhkan kerja sama dan peran serta dari berbagai pihak. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa juga bisa ikut andil banyak di dalamnya. Oleh karena itu, optimalkan peran serta mereka demi wisata Kabupaten Sumbawa yang lebih baik. Dengan cara-cara di atas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata bisa dibawa sekaligus menuju Sumbawa hebat dan bermartabat.




Sumber:
http://novi-permatasari.blogspot.co.id/2011/06/permainan-rakyat-sumbawa.html
http://lovesumbawa.blogspot.co.id/2015/08/main-jaran-atau-pacuan-kuda-budaya.html
http://www.sumbawakab.go.id/index_static.html?id=174
http://smbwkeren.blogspot.co.id/2013/05/permainan-rakyat-sumbawa-barapan-kebo.html
http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/karaci-seni-pertarungan-ala-sumbawa
http://pulausumbawanews.net/index.php/2016/03/16/pemda-berkomitmen-tingkatkan-prestasi-futsal-sumbawa/
http://sman4sbw.blogspot.co.id/2011/01/sman-4-olahraga-pertahankan-piala.html
http://www.rungantraveling.com/2015/09/olahraga-sumbawa-dari-tradisi-hingga.html
http://www.gaungntb.com/2014/12/atlet-muaythai-sumbawa-raih-emas-di-liga-nasional-u-19/
http://pulausumbawanews.net/index.php/2015/09/08/sumbawa-akan-jadi-tuan-rumah-paralayang-troi-2015/
http://pedalku.com/baca/2016/01/12/tambora-menantang-pelari-dan-pesepeda/
http://www.ntbprov.go.id/berita-mengukir-sejarah-atletik-di-tambora.html
http://travel.kompas.com/read/2016/04/08/191100727/Mengungkap.Pesona.Lombok-Sumbawa
http://www.onlineberita.com/usai-tambora-challenge-riung-runners-kompas-lintas-sumbawa-digelar.html
http://www.gaungntb.com/2016/05/02/ziarah-tambora-arung-bahari-dan-eksplorasi-budaya-di-pulau-sumbawa/
http://www.kompasiana.com/mfaridwm/dahsyatnya-letusan-tambora-dan-hilangnya-tiga-kerajaan-sumbawa_55098674a3331179702e3a2c
http://breaktime.co.id/travel/destination/10-festival-ini-siap-meriahkan-lombok-dan-sumbawa-tahun-2016.html
http://travelingyuk.com/pulau-moyo/
http://sobatbumi.or.id/detailpost/sobi-sumbawa-lakukan-aksi-panen-rumput-laut-dalam-rangka-memperingati-hari-sumpah-pemuda
http://www.samawarea.com/2016/06/kecintaan-kaum-muda-sumbawa-terhadap-tanah-kelahirannya/
http://www.gaungntb.com/2014/03/01/disporabudpar-mulai-jaring-pemuda-pelopor-kabupaten-sumbawa/
http://www.rungantraveling.com/2016/03/untuk-para-pemuda-jadilah-pelopor-dari.html
http://pulausumbawanews.net/index.php/2016/04/10/memaknai-sumbawa-hebat-dan-bermartabat/
http://www.konfrontasi.com/content/tokoh/zulkieflimansyah-anak-kandung-putera-sumbawa-pendiri-uts
http://kompasmuda.com/2016/04/20/barempuk-karaci-tari-bela-diri-dari-desa-kakiang-sumbawa/
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbali/2015/01/28/permainan-tradisional-barapan-sumbawa/
http://www.klikhotel.com/blog/7-tempat-wisata-di-sumbawa-yang-wajib-dikunjungi/
http://wisatalombokaja.blogspot.co.id/2014/03/5-objek-wisata-terbaik-di-pulau-moyo.html
http://www.kompasiana.com/nanoerolin/festival-moyo-promosi-samawa-yang-mendunia_55289901f17e6131688b45d7
http://www.warnanusantara.com/festival-budaya-sumbawa/
http://www.mediapancing.com/2016/05/spot-dan-kapal-mancing-di-sumbawa.html
http://rifqiprimananda.blogspot.co.id/2016/01/kebijakan-pemerintah-daerah-sumbawa.html
http://mandalikanews.com/index.php/2015/09/14/festival-moyo-tonjolkan-budaya-lokal/
http://ngadem.com/7-tempat-wisata-epic-di-sumbawa-yang-harus-masuk-bucket-list-mu/

4 komentar: