Minggu, 14 April 2013

SELAMATKAN BUMI KITA


Sadarkah kita bahwa bumi yang kita pijak sekarang ini sudah tak seperti dulu lagi? Cuaca begitu ekstrim, kekeringan dan banjir terjadi di mana-mana. Jumlah sumber air menurun, produktivitas pertanian dan perikanan pun mengalami penurunan (gagal panen), terjadinya wabah penyakit, bahkan es di kutub pun mencair. Tahukah Anda bahwa es di kutub adalah AC alami bagi bumi? Mencairnya es di kutub menyebabkan terbentuknya gas merkuri yang akan menghapus lapisan ozon. Selain itu, gas merkuri ini akan menjadi polutan yang dihirup, jatuh ke tanah dan air dan berkumpul di sumber makanan manusia. Kesemua ini adalah dampak dari perubahan iklim akibat pemanasan global.

Bahan bakar fosil adalah salah satu penyebabnya. Mulai dari pengambilan sampai penggunaannya, bahan bakar ini menghasilkan karbondioksida. Padahal penggunaan bahan bakar ini tak terelakkan lagi, setidaknya sampai saat ini bahan bakar fosil masih menjadi bahan bakar utama. Industrialisasi dan modernisasi sudah tidak bisa dielakkan lagi, hanya saja harus dilakukan dengan memperhatikan lingkungan. Lihat saja sekarang, kemacetan terjadi di mana-mana. Itu artinya jumlah kendaraan bermotor semakin banyak. Pabrik-pabrik juga demikian, semakin meningkat dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Nah asap pabrik dan asap kendaraan bermotor inilah yang menyebabkan efek rumah kaca / pemanasan global yang berlebihan.

Kemudian listrik, listrik adalah sumber energi utama kita saat ini. Listrik juga berasal dari bahan bakar fosil. Ironisnya, banyak orang yang boros energi sehingga penggunaan bahan bakar fosil pun boros, yang artinya semakin banyak polusi yang dihasilkan.


Baca juga: 
Lestarikan Alam Demi Lestarinya Jamu
Smart City, Teknologi, dan Kelestarian Lingkungan


Pemanasan global menjadikan bumi makin panas. Ada orang yang menyikapi hal ini dengan sesuatu yang tidak tepat. Akhirnya terjadi seperti lingkaran setan. Mereka yang kepanasan itu menggunakan AC agar suhu udara lebih nyaman bagi mereka, padahal AC ini dapat merusak ozon. Jika ozon rusak bumi makin panas, bukan? Dan ketika bumi makin panas, semakin banyak yang menggunakan AC.

Polusi udara yang meningkat saat ini berbanding terbalik dengan keberadaan tumbuhan hijau dan hutan di Indonesia. Kerakusan manusia menyebabkan eksploitasi berlebihan terhadap hutan dan pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan. Padahal tumbuhan-lah yang berperan mengurangi polusi udara, melalui proses fotosintesisnya. Tumbuhan juga-lah yang mampu menahan air sehingga mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor.

Pihak-pihak yang peduli terhadap bumi membentuk komunitas-komunitas seperti Greenpeace dan WWF serta menyelenggarakan even-even rutin seperti Earth Hour tiap sabtu terakhir bulan Maret dan hari Bumi pada tanggal 22 April. Nah kita sendiri bisa ikut peduli dengan cara yang mudah, yaitu mulai dari rumah kita.
Sampai di sini saya berharap kita semua sudah semakin menyadari pentingnya penghijauan. Tanamilah rumah kita dengan aneka tanaman, baik tanaman bunga-bungaan maupun buah-buahan. Apa saja. Jadi selain rumah kita akan menjadi semakin indah, kita juga memetik hasil berupa buah-buahan, membuat jamu, bumbu masak, dan bonusnya adalah kita membantu menyelamatkan bumi. Rumah kita menjadi sejuk dan nyaman karena polusi terserap oleh tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di sana. Kalau tak punya lahan/halaman sempit maka tanam saja di pot-pot atau tanamlah secara hidroponik.


Karena tujuannya banyak, jangan tanggung-tanggung beli sekalian bibit yang berkualitas. Yah sambil menyelam minum air.
Mari hijaukan bumi untuk menyelamatkan bumi kita.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar