Rabu, 04 November 2009

ribetnya nunggu kabar naskah dari penerbit

kemarin aku dapat kabar dari penerbit, beliaunya minta soft file ku. aku kan ngirimnya pake print-print an (hard copy) soalnya. habis, aku takut di copy paste sananya. nulis kan susah juga. aku itu ngirim naskahku sekitar juni tahun ini. berhubung halamannya kurang, penerbit minta tambah halaman dan langsung disusun dalam format buku lengkap. berhubung aku penulis pemula aku ikuti aja. kuselesaikan cepat-cepat. antusias banget. eh ternyata Pak-nya masih ada acara, jadi belum dibaca. walah....tiwas kesusu.
setelah itu aku dihubungi kalo beliaunya uda baca, trus apa aja yang harus direvisi dikirim ke alamatku lewat pos. uda gitu, aku revisi lagi. beliau bilang baik katanya. trus bilang gini, "dini mau naskahnya diterbitkan di mana, di sini atau di penerbit lain? kalau di sini terbitnya paling cepat bulan desember atau januari tahun depan, karena nunggu antri di percetakan." aku sih waktu itu nggak begitu antusias lagi, soalnya sebelumnya aku uda diberitahu kalo Pak itu adalah penyeleksi pertama. setelah itu naskahku akan diedit oleh editor, lalu diajukan ke manajer. manajer yang akan memutuskan naskahku terbit/tidak. walopun aku nggak begitu antusias tapi aku mikirnya gini. waktu itu naskahku dalam proses editing oleh editor/ sedang nunggu di percetakan. lha kok? kemarin itu aku dapat sms disuruh ngirim soft file ku? dan ditanya lagi apa aku mau nerbitin di sana apa di penerbit lain? trus aku tanya, aku boleh nggak liat proof readingnya dulu dan tampilan covernya. trus aku juga bilang, kalo memang aku sudah lolos seleksi di penerbit itu aku mau minta surat perjanjian kontrak kerjasamanya. ternyata jawabannya belum sejauh itu. soft filenya aja belum dikirim, jadi belum ada proses edit apapun.
aku langsung lemes. habisnya, hari itu aku juga kena musibah jual pulsa tapi dapat komplain dari pelanggan, mana aku salah kode pula. kukirim yang nominalnya lebih besar. untungku selama penjualan beberapa hari ga nyucuk buat nambal kerugian. tapi akhirnya semua teratasi. alhamdulillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar