Provinsi Jawa Tengah mempunyai
banyak sekali obyek wisata. Untuk menuju ke tempat-tempat wisata tersebut kita
tentu tidak bisa langsung sampai di sana, melainkan harus menyusuri jalan,
sungai, atau tempat-tempat lain selama perjalanan. Kita akan merasakan dulu
jalan yang dilalui nyaman atau tidak, melihat pemandangan sekitar bagus/tidak,
mencium udara dan bau-bauan di sepanjang perjalanan segar dan harum atau tidak
dan sebagainya. Jadi ketika kita berbicara tentang wisata di Jawa Tengah
sebenarnya kita juga berbicara tentang Jawa Tengah itu sendiri secara
keseluruhan. Kecintaan terhadap wisata tidak hanya diwujudkan dalam membangun
obyek wisatanya saja, tetapi juga memperhatikan / membangun provinsinya. Misalkan
saja suatu obyek wisata sudah dibangun dengan sangat bagus, tetapi di sepanjang
perjalanan menuju ke sana banyak sampah menggunung dan menimbulkan bau tidak
sedap tentu juga akan membuat para wisatawan enggan pergi ke sana.
Di bidang pengembangan wisata kita mengenal
adanya Sapta Pesona. Sapta pesona adalah kondisi yang harus diwujudkan dalam
rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau negara kita,
agar wisatawan memperpanjang masa tinggal (length of stay) di suatu daerah
serta memperoleh kepuasan atas kunjungannya. Sapta pesona terdiri dari tujuh
unsur yaitu : aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan.
Jalan
menuju pantai Jatimalang rusak
Sumber
: Http://berita.suaramerdeka.com/akses-jalan-menuju-obyek-wisata-rusak/
Kenyamanan dan keindahan dapat
menimbulkan kenangan yang indah, di mana KENANGAN merupakan salah satu dari 7
unsur sapta pesona. Di dalam industri pariwisata infrastruktur merupakan salah
satu faktor penting. Sayangnya, masih ada beberapa jalan raya Jawa Tengah yang
kurang baik, misalnya jalan di jalur Kutoarjo ke Cilacap, jalan di Brebes yang
berbatasan dengan Cirebon Jawa Barat, jalan antara Kebumen-Purworejo, dan Jalur
Lingkar Selatan Selatan (JLSS) atau biasa disebut Jalur Deandles. Jalur
Deandles menghubungkan Kabupaten Purworejo (Jawa Tengah) dan Wates, Kabupaten
Kulonprogo (D.I. Yogyakarta). Di Jawa Tengah, jalur Deandles melintasi beberapa
wilayah kabupaten seperti Purworejo, Kebumen dan Cilacap yang biasanya
digunakan sebagai jalur alternatif dari Jawa Tengah menuju ke Jawa Barat. Sedikit
banyak tempat-tempat wisata di daerah sana atau di sekitarnya pasti akan
terpengaruh jika jalan-jalan tersebut rusak. Di Cilacap misalnya ada obyek
wisata berupa pulau Nusa Kambangan, Teluk Penyu, kampung laut, Benteng Karang
Bolong, dan Gunung Srandil; sedangkan di Brebes ada Waduk Penjalin, kebun teh
Kaligua, dan Curug Puteri.
Taman Ganesha Sukowati Sragen digunakan sebagai tempat pacaran / mesum
Sumber: http://www.solopos.com/2015/07/03/mesum-di-sragen-waduh-taman-bunga-ganesha-jadi-ajang-mesum-620343?utm_source=dlvr.it
Tak hanya jalan, taman pun bisa
menjadi sorotan. Taman Bunga Ganesha Sukowati misalnya, saat ini malah banyak
digunakan sebagai tempat mesum. Longgarnya pengawasan membuat Ruang Terbuka
Hijau (RTH) itu menjadi lokasi yang nyaman untuk pacaran. Tontonan ini tentu
tidak sedap dipandang mata.
Hal lain yang tidak kalah
memprihatinkan adalah kondisi sungai-sungai di Jawa Tengah. Setidaknya ada 35
Daerah Aliran Sungai (DAS) di Jawa Tengah yang kritis, 15 di antaranya adalah sungai
besar yang penting bagi irigasi dan air minum. Kritisnya sungai-sungai ini
disebabkan karena faktor pencemaran, penggundulan lahan hutan, sedimentasi dan
kerusakan di hulu. Di Boyolali bahkan sungainya mengering. Kondisi ini sangat
mengancam kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah dan kelangsungan makhluk hidup
di sana. Oleh karena itu, perlu ditangani secara serius. Salah satu langkah
yang diambil untuk mengurangi dampaknya adalah dengan menanami lahan-lahan yang
kritis.
Selain kritis, banyak sungai di
Jawa Tengah yang tercemar, tercatat ada 136 sungai. Pencemaran yang terjadi
karena limbah industri dan limbah domestik ini membuat air sungai berubah hitam
dan berbagai limbah di atasnya kerap dijumpai. Ada limbah bungkus deterjen, sampo,
plastik, juga limbah lainnya. Selain penampakannya yang kurang baik, baunya pun
sangat busuk. Di antara sungai-sungai yang tercemar termasuk di dalamnya sungai
di Jalan Pantai Utara (Pantura) Demak, padahal di Demak diketahui terdapat berbagai
obyek wisata menarik. Obyek-obyek wisata tersebut misalnya Masjid Agung Demak,
makam Sunan Kalijaga, makam Raden Patah, wisata bahari Morosari, wisata Pantai
Surodadi, dan bekas Stasiun Demak.
Di Kali Babon juga dijumpai
tumpukan sampah. Tanggulnya pun banyak yang rusak parah karena tergerus, bahkan
di beberapa titiknya mengalami longsor. Kerusakan DAS menggerus tanggul jalan. Saat
intensitas hujan tinggi, aliran sungai bahkan menggerus lahan tegalan milik
warga. Terkikisnya tanggul ini membuat masjid dan pemukiman warga terancam
longsor.
Sungai Banjir Kanal merupakan
sungai lain yang ikut terkena dampak pencemaran, padahal sungai ini merupakan sungai
terbesar di kota Semarang sebagai gabungan sungai Kreo, Garang, dan Kripik dari
hulu di Kawasan Gunung Ungaran. Banjir Kanal Timur (BKT) saat ini mengalami
penurunan kapasitas alur sungai karena sedimentasi parah. Selain itu ada
penyempitan bantaran sungai akibat bangunan liar dari jembatan Citarum sampai
jembatan Kaligawe. Untuk mengatasinya diperlukan normalisasi, yaitu dengan
meninggikan jembatan BKT dan pipa saluran air PDAM. Jembatan dan pipa yang
terlalu rendah menyebabkan banyak sampah tersangkut dan kemudian menumpuk
hingga menimbulkan kesan kumuh dan bau busuk yang menyengat. Langkah lain yang
diambil sebagai upaya normalisasi adalah dengan menggusur ratusan kios dan toko
di Sawah Besar. Kios-kios dan toko-toko tersebut merupakan bangunan permanen
liar sehingga harus ditertibkan. Jika tidak ada halangan rencananya normalisasi
Banjir Kanal Timur ini akan dimulai tahun 2017.
Selanjutnya adalah sungai
legendaris Bengawan Solo. Di Sungai Bengawan Solo Purba di telaga Suling
rencananya akan dilakukan pengembangan wisata terfokus yang bermuara di Pantai
Sadeng. Selain akan dibangun waterboom, di sana juga akan dibuat satu paket
wisata tradisional yang terdiri dari Pantai Srakung, Pantai Ngenyer dan Goa
Pekalongan. Sayang, saat ini sungai Bengawan Solo termasuk di dalam daftar
sungai-sungai yang tercemar di Jawa Tengah.
Kondisi jalan raya, taman, dan
sungai ini menuntut tanggapan serius dari pemerintah, para pelaku industri, dan masyarakat.
Wajah provinsi secara keseluruhan dapat menjadi cermin wisata di sana. Sebaliknya,
wajah wisata pun bisa menjadi cermin provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu,
sebagai perwujudan rasa cinta terhadap provinsi Jawa Tengah pada umumnya dan rasa
cinta terhadap wisata pada khususnya maka diperlukan kepedulian dan dukungan
dari semua pihak untuk menuju Jawa Tengah yang lebih baik. Jika kondisi Jawa
Tengah sudah baik, sedikit banyak citra wisata di sana akan terangkat. Terutama
mengenai sungai, lebih dari sekadar untuk kepentingan wisata, air juga sangat
vital bagi kehidupan.
Sumber:
http://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-gubernur-ganjar-ngamuk-lihat-jalan-di-jawa-tengah-rusak-parah.html
http://nasional.tempo.co/read/news/2015/04/20/058658978/jalan-moncrot-gubernur-ganjar-amat-malu-lihat-jawa-barat
http://www.tamankyailanggeng.com/p/sapta-pesona.html
http://www.nomadictrip.com/2015/03/daftar-tempat-wisata-di-cilacap-jawa.html
http://www.solopos.com/2015/07/03/mesum-di-sragen-waduh-taman-bunga-ganesha-jadi-ajang-mesum-620343?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook
http://www.mongabay.co.id/2015/07/03/banyak-das-di-jawa-tengah-kritis-mengapa/
http://tempatwisatadaerah.blogspot.com/2014/11/daftar-tempat-wisata-di-kabupaten-demak.html
http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/das-kali-babon-rusak/
http://citizen6.liputan6.com/read/835125/banjir-kanal-barat-ikon-baru-wisata-sungai-di-semarang
http://berita.suaramerdeka.com/banjirkanal-timur-mendesak-dinormalisasi/
http://metrojateng.com/2015/05/07/penuh-sampah-jembatan-banjir-kanal-timur-akan-ditinggikan/
http://metrojateng.com/2015/05/07/bkt-dinormalisasi-ratusan-kios-di-sawah-besar-segera-digusur/
http://www.sorotgunungkidul.com/berita-gunungkidul-12143-bengawan-solo-purba-bakal-dipoles-.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar