1.
Mengapa
Tak Setenar Bali dan Lombok?
Kabupaten
Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, memiliki banyak potensi wisata, namun mengapa
selama ini daerah tersebut tak setenar Bali dan Lombok tetangganya? Ini yang
menjadi tanda tanya besar. Padahal, daerah ini juga kaya akan objek wisata,
misalnya Pulau Moyo, Pantai Kencana, Tanjung Munangis, kuburan batu sarkofagus
di Ai Renung, istana tua Dalam Loka, Raboran, Tarakin, Temang Dongan, Lutuk
Peti, “Batu Gong”, dan lain-lain. Jenis wisata Sumbawa pun bermacam-macam, ada wisata alam,
wisata budaya, wisata sejarah, juga wisata olahraga.
Ai Renung
Sumber: http://sumbawaku.com/kuburan-batu-sarkofagus-di-situs-ai-renung/
Dalam
pemerintahannya yang bervisi “Menuju Sumbawa Hebat dan Bermartabat”, di antara
misi yang ingin dicapai oleh Husni-Mo adalah meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan mempromosikan Kabupaten Sumbawa. Namun, sebagaimana
daerah-daerah wisata lainnya yang mempunyai ciri khas, Sumbawa pun memerlukan branding.
Kalau Lombok dengan wisata halal-nya, Bali dengan wisata adatnya, lalu apa yang
akan diusung oleh kabupaten dengan 24 kecamatan ini?
Sepertinya
branding baru terpikir akhir-akhir ini di Kabupaten Sumbawa atau
setidaknya baru dalam beberapa tahun terakhir berusaha digarap dengan serius
sehingga sudah kalah start dari Lombok dan Bali. Kemudian dipilihlah
branding sebagai wisata olahraga (sport tourism) dengan Pulau Moyo
sebagai jualan utamanya. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Ketua Komite
Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB Andy Hadianto bahwa wisata olahraga
adalah salah satu upaya andalan provinsi itu untuk mengundang kedatangan
wisatawan. Kekayaan alam yang dimiliki NTB menjadi modal utama bagi KONI dan
pemerintah daerah menyelenggarakan wisata olahraga.
Namun,
karena akhir-akhir ini tren kunjungan terhadap objek wisata alam semakin
meningkat. Sebagai pihak pengelola wisata hal ini tentu patut dijadikan
pertimbangan, jangan sampai apa yang ditawarkan tidak tepat sasaran. Mereka
kemudian mencoba mengkombinasikan antara wisata olahraga dengan wisata alam
yang ada di sana.
Lalu,
mengapa wisata olahraga? Mengapa Moyo? Dan Bagaimana cara memajukan wisata
olahraga tersebut? Berikut penjelasannya.
2.
Potensi
Wisata Olahraga di Kabupaten Sumbawa
2.1.
Kaya
akan Olahraga Rakyat
Berbagai
olahraga rakyat sudah tumbuh dan berkembang sejak dulu di Kabupaten Sumbawa, ada
main jaran, barapan kebo, barempuk, karaci, dan lain-lain.
a.
Main jaran
Main jaran
Sumber: Antara, Ismar Patrizki, dalam Republika
Main
jaran adalah pacuan kuda khas Sumbawa dengan joki anak-anak berusia 8-12 tahun.
Pesertanya bisa berasal dari seluruh kecamatan bahkan dari daerah lain. Biasanya
even ini diadakan setelah panen raya dan musim kemarau atau pada perayaan 17
Agustus dan even-even tertentu, bertempat di pinggir pantai atau lapangan pada
arena berbentuk oval (kerato). Kuda yang digunakan didandani dengan berbagai
atribut dan dikelompokkan ke dalam kelas-kelas, begitu pula dengan jokinya,
memakai atribut khusus untuk melindungi diri dari cedera. Memang, permainan ini
berisiko tinggi, dari cedera serius hingga kematian. Kuda yang tercepat sampai
ke finish akan menjadi pemenangnya dan harga jualnya meroket.
Olahraga
main jaran ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata dan sudah
masuk ke dalam agenda Festival Moyo yang diadakan setahun sekali di Sumbawa. Di
dalamnya terkandung manifestasi dari keislaman masyarakat Sumbawa karena
menunggang kuda adalah salah satu bentuk olahraga yang dianjurkan oleh
Rasulullah. Selain itu, main jaran juga sebagai didikan agar anak-anak Sumbawa
berani dan hanya takut kepada Allah Sang Pencipta, bersifat ksatria, toleran, sportif,
serta sebagai ajang silaturrahmi dan persahabatan. Jadi setelah perlombaan
tidak ada dendam sama sekali antar para petarung.
Namun,
yang perlu mendapat perhatian lebih adalah tentang keselamatan joki anak-anak
tersebut, kemungkinan mereka lebih mementingkan acara main jaran dibandingkan
dengan sekolahnya, maupun kemungkinan terjadi perjudian di dalamnya.
b.
Barempuk (tarung
bebas)
Barempuk
Sumber: Kompasmuda, Danar Tri Atmojo
Barempuk
disebut juga “baranak bawi”, yaitu tarian khas Sumbawa sebagai wujud rasa
syukur atas hasil panen mereka. Di sini diambil 2 pemain dari petani laki-laki
yang sedang memanen atau penonton laki-laki yang dianggap kekuatan fisiknya
seimbang untuk dipertarungkan. Mereka kemudian akan saling rempuk (memukul)
menggunakan tangkai bulir padi yang telah dipotong dan diiringi dengan musik. Area
yang boleh dipukul hanyalah bagian perut ke atas dan tanpa boleh menggigit lawan.
Dulu
barempuk dilakukan di pematang sawah sebelum panen raya (mata rame), sebagai
selingan untuk mengisi istirahat dalam kegiatan tersebut.
Seni
bela diri tradisional ini mengandung nilai-nilai budaya seperti kesehatan,
kerja keras, kedisiplinan, kepercayaan diri, dan sportivitas. Meski berupa
pertarungan namun tidak ada menang-kalah, semuanya bergembira.
c.
Barapan kebo
Barapan kebo
Sumber: Disporabudpar Kab. Sumbawa 2013
Barapan
kebo adalah tradisi karapan kerbau di sawah berlumpur pada musim tanam padi. Sepasang
kerbau berciri khusus diadu cepat-cepatan menjatuhkan saka melawan
pasangan-pasangan kerbau lainnya, mirip karapan sapi madura. Saka adalah tiang
kayu sebentuk orang-orangan yang dibuat dengan rangka seperti kayu salib. Merobohkannya
tidak mudah karena ada dukun-dukun (sandro-sandro) yang terlibat di dalamnya
dan ikut adu kekuatan.
Awalnya,
tradisi ini merupakan acara selamatan yang muncul khususnya saat musim tanam
padi. Di Kabupaten Sumbawa jarang hujan, sedang tanahnya umumnya berupa tanah
liat. Oleh karena itu, pemilik tanah bersedia sawahnya dipakai untuk arena barapan
kebo, untuk mempercepat gemburnya tanah. Tradisi Barapan Kebo diselenggarakan
di Pamulung, Desa Moyo Hulu, Desa Senampar, Desa Poto, Desa Lengas, Desa Batu
Bangka, Desa Maronge hingga Desa Utan sebagai event budaya khas Sumbawa.
Serupa
dengan “Main Jaran”, kerbau pemenang dari barapan kebo harga akan meroket.
Jadi, selain untuk ajang adu ilmu para sandro, permainan ini juga bertujuan
untuk meningkatkan harga kerbau mereka. Menang atau kalah mereka sama-sama puas
karena semua peserta dilayani oleh masyarakat penyelenggara secara
kekeluargaan. Sering juga hasil dari aktivitas ini digunakan untuk penghimpunan
dana amal.
Dalam
perkembangannya, barapan kebo dilaksanakan setiap tahun dan sekaligus juga
menjadi daya tarik wisata di Sumbawa. Akan tetapi, sebaiknya penggunaan sandro
atau ilmu hitamnya ditiadakan.
d.
Karaci
Karaci
Sumber: Kompasmuda
Karaci
berarti memukul secara terus-menerus menggunakan tongkat pemukul (semambu) dan
sebuah perisai (empar) bulat lonjong. Dimainkan pada malam hari oleh 2 pria
dewasa yang seimbang secara fisik.
Mereka mengenakan baju Pabualang merah pada badan dan kepalanya untuk
melindungi dari pukulan lawan.
Pada
masa kerajaan permainan ini dilaksanakan di alun-alun istana, ketika seorang
Raja Sumbawa mencari seorang Laskar Kerajaan di Desa Kakiang, Kecamatan Moyo
Hilir, Kabupaten Sumbawa. Namun sekarang ia diadakan di lapangan terbuka pada
area berbentuk lingkaran dan diiringi dengan gendang atau beduk dan gong.
Seiring
dengan berubahnya waktu, Karaci sekarang diadakan sebagai kesenian khas Sumbawa
pada saat perayaan hari-hari besar. Di dalamnya terkandung fungsi sosial
ekonomi yang tinggi karena selain mengandung kerja sama antar kelompok
masyarakat arena tempat diadakan biasanya dipenuhi oleh pedagang kecil.
Tradisi
Karaci ini mengandung unsur-unsur keberanian, kejantanan, dan kekebalan. Kaum
lelaki Suku Samawa dibentuk agar berani mempertahankan bumi Sumbawa dari orang
yang ingin menghancurkannya. Walau nampak kejam, tetapi di dalamnya terkandung
3 unsur seni. Selain unsur tari, para penari juga berlagu yang dimaknai sebagai
lantunan doa kepada Tuhan.
2.2.
Berprestasi
di Bidang Olahraga
Kabupaten
Sumbawa memiliki atlet-atlet berprestasi di berbagai bidang olahraga. Berikut
ini adalah beberapa di antaranya:
- Atletik
Pelari
Supiati dan Ridwan yang berhasil mempersembahkan medali emas di ajang SEA
Games.
- Sepak bola
SMAN 4 Olahraga Sumbawa Besar
Sumber: http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/
Kabupaten
Sumbawa memiliki bibit-bibit atlet yang unggul. Selain Rahmat Hidayat yang berhasil
menjadi juara III LPI 2012, sepak bola usia dini, di sini juga terdapat sekolah
olahraga, yaitu SMAN 4 olahraga. Pada 2011 lalu SMA ini telah 3 kali
berturut-turut memenangkan piala bergilir Bupati Sumbawa pada kejuaraan Sepak
Bola Antar Pelajaran Tahun 2009. Ini sebagai bukti bahwa pengkaderan atlet pada
sekolah tersebut tergolong berhasil.
Bahkan,
Disporabudpar Sumbawa menggelar pelatihan pelatih futsal di Kabupaten Sumbawa
agar bisa membina atlet futsal sejak dini dan dalam jumlah yang lebih banyak,
sehingga prestasi futsal di sana bisa meningkat.
- Muaythai
Ovan
Apriadinata, berhasil menyabet medali emas pada Kejuaraan Liga Nasional Under
19 Muaythai yang berlangsung di Makasar 17 Desember 2014 lalu sekaligus mendapat
predikat The Best Fighter 2014 di kelas Cadet Muaythai 54 Kg. Prestasi tersebut
sekaligus mengantarkan Ovan untuk mendapat ‘’boarding pass’’ dalam mengikuti
Pelatnas Sea Games 2015.
3.
Kekayaan
Alam yang Mendukung
Kondisi
alam di Kabupaten Sumbawa mendukung untuk digunakan sebagai tempat mengadakan
berbagai even olahraga. Mulai dari paralayang, snorkeling, diving, selancar,
lari, bersepeda, memancing, loncat tebing, berenang, dan balap sampan semua
bisa dilakukan di sini. Ini bisa menjadi salah satu modal utama bagi Sumbawa
jika memang benar-benar ingin mem-branding dirinya sebagai tempat wisata
olahraga.
a.
Paralayang/paragliding
Paralayang
Sumber: http://ntbupdate.blogspot.co.id/2015/09/14-provinsi-ramaikan-paragliding.html
Pada
tahun 2015 lalu, Kabupaten Sumbawa menjadi tuan rumah dari kejuaraan nasional
Paralayang atau Paragliding Trip of Indonesia (TROI) 2015 seri ke dua. Kegiatan
ini bertempat di Bukit Labaong, Desa Hijrah, Kecamatan Lape, pada 17 hingga 20
September 2015 dan menjadi agenda rutin dari Kemenpora, Federasi Aero Sport
Pusat atau FASI Pusat dan KASAU tiap tahunnya. Perlombaan ini dimulai dari
Bukit Labaong Kabupaten Sumbawa berketinggian 220 m dpl dan mendarat di Desa
Hijrah I dengan ketinggian 40 m dpl.
b.
Snorkeling dan
diving
Menyelam (diving) di Pulau Moyo
Sumber: https://www.cbnex.com/wisata-pulau-moyo-yang-nggak-bikin-loyo/
Puas bermain-main di udara, Anda bisa beralih ke olahraga air. Di Kabupaten Sumbawa banyak spot-spot indah dengan terumbu karang dan ikan-ikan yang menghiasi di sana. Di Pulau Moyo misalnnya, terdapat keindahan bawah laut yang bisa dinikmati oleh para wisatawan dengan cara ber-snorkeling atau diving. Begitupun Gili Bedil dan Gili Keramat di Ds. Labuhan Padi, Kec. Utan, yang biasa menjadi tujuan snorkeling dan diving setelah Pulau Moyo.
c.
Selancar
Selancar (surfing)
Sumber: http://baiqmarlindahadi.blogspot.co.id/
Dari
bawah laut kita beralih ke atas laut sambil merasakan serunya berselancar. Salah
satu tempat berselancar terbaik di dunia ada di Kabupaten Sumbawa, letaknya di Dusun Teloi, Desa
Mata, Kecamatan Tarano. Tempat itu
adalah Pantai Sili dan Maci, yang sering disebut Pantai Sili-Maci karena
letaknya yang sangat berdekatan. Gulungan ombaknya besar dan panjang, termasuk
terbaik ke-3 di dunia setelah Hawaii dan Tahiti. Pantai di Sumbawa ini sangat potensial, tinggal
diperbaiki saja agar mudah diakses.
d.
Wisata motor, lari
dan bersepeda
Pada
Festival Moyo 2013 terdapat kegiatan jelajah wisata motor yang mengharuskan
peserta melalui objek-objek wisata di Kabupaten Sumbawa, seperti gua-gua
purbakala, sarkofagus, makam keramat, panorama alam, dan bendungan. Selain itu,
Samawa 10K, Barapan Kebo, Main Jaran, dan sepeda wisata juga ikut memeriahkan
acara ini.
Bersinergi
dengan kabupaten dan kota lain di Pulau Sumbawa, Kabupaten Sumbawa memperkenalkan
Pulau Moyo kepada wisatawan. Seperti pada Festival Pesona Tambora 2016, peserta
Tambora Bike Camp diajak berkemah dan menikmati keindahan Pulau Moyo. Setahun
sebelumnya, perayaan 200 Tahun Tambora Menyapa Dunia, juga diselenggarakan
lomba balap sepeda Tambora Bike 2015 dan Tambora Trail Run serta lomba lari
jarak jauh.
Even lari pada Festival Pesona Tambora 2016
Sumber: Kompas.com
Tambora Challenge diadakan pada tanggal 11-16 April 2016 untuk memperingati acara tahunan perayaan meletusnya Gunung Tambora. Di dalam Tambora Challenge terdapat kompetisi bagi pelari Ultra Maraton yaitu kompetisi lari Lintas Sumbawa. Mereka berlari melintasi area Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, dan Dompu, dengan start di Kabupaten Sumbawa Barat dan finish di Doro Ncanga, kaki Gunung Tambora, NTB. Salah satu tujuannya adalah membawa Tambora menuju Geopark dunia.
Diharapkan
dengan adanya even-even lari ini Indonesia bisa menjadi tuan rumah olahraga
lari gunung dan menjadi gudangnya pelari.
e.
Memancing
Memancing
Sumber: http://belantingfishingtrip2.blogspot.co.id/2015/08/lombok-sumbawq-fishing-trip.html
Sumbawa merupakan sebuah kota dengan semboyannya “Sabalong Samalewa”, bagi para pemancing kota ini lebih dikenal dengan julukan “Kota yang terlewatkan” karena para pemancing banyak yang lebih memilih ke Pulau Komodo, Palu, Alor, Papua, atau tempat lainnya. Padahal, sebagai daerah yang banyak pantainya, Kabupaten Sumbawa mempunyai banyak spot memancing, sebut saja Pantai Kencana Sumbawa, Tanjung Menangis, Rinti, Labangka 5, Labangka 1, Rajakepe, Pulau Moyo, dan Pulau Medang. Rinti, Labangka, dan Rajakepe adalah contoh dari spot di wilayah laut selatan. Hampir semua teknik mancing bisa diterapkan di spot di wilayah laut selatan. Sedangkan di spot wilayah utara seperti Pulau Moyo dan Pulau Medang rata-rata merupakan spot jigging dan castjig, dengan contoh tangkapan berupa Ruby snapper dan dogtooth tuna.
f.
Loncat tebing (Cliff
jumping)
Cliff jumping di Tanjung Munangis
Sumber: http://log.viva.co.id/
Kabupaten
Sumbawa memiliki spot yang baik untuk olahraga loncat tebing, yaitu di Tanjung
Munangis atau Menangis. Dari pusat kota Sumbawa tempat ini berjarak 20 km.
Perjalanannya masih susah karena belum ada lampu penerang, padahal Anda harus
mendaki melalui medan berpasir dan berbatu. Jika Anda sudah sampai di sana
sempatkan pula naik ke mercusuarnya untuk menikmati keindahan sunset di laut
lepas.
g.
Berenang
Jika
Anda ingin berenang, pilihlah Gili Meriam (Gili Meriam Besar) sebagai tujuan.
Selain berpasir putih, perairannya dangkal dan jernih sehingga cocok untuk
berenang dan bersenang-senang di air. Pulau kecil ini letaknya dekat dengan Desa
Nelayan Teluk Santong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa.
h.
Balap sampan
Balap sampan
Sumber: http://ppid.sumbawakab.go.id/
Balap sampan pernah dilakukan pada Festival Moyo dan pada peringatan Hari Nusantara Tahun 2013 oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa, yaitu di Pantai Goa, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa.
4.
Pulau
Moyo
Pulau
Moyo terletak di utara Pulau Sumbawa, NTB. Pulau ini dijadikan Taman Wisata
Alam Laut seluas 6.000 hektar mulai tahun 1986. Sampai detik ini, dialah wisata
terpopuler di Kabupaten Sumbawa. Bahkan sejumlah selebriti dunia seperti Putri
Diana dari Kerajaan Inggris, Prince William dari Kerajaan Belanda, penyanyi
rock legendaris Mick Jagger, pemain sepakbola internasional Edwin Van der Sar,
sampai petenis profesional Maria Sharapova pernah berlibur di sana. Meski tak
setenar Bali maupun Tiga Gili di Lombok tapi Pulau Moyo masuk dalam sederet
tujuan wisata mewah di negeri ini.
Moyo
menawarkan beragam pesona. Anda dapat menikmati keindahan bawah lautnya dengan
snorkeling dan diving, bisa di Pulau Moyo, Pantai Ai Manis atau Brang Sedo. Mau
berkemah juga bisa.
Pantai Ai Manis
Sumber: http://tengkumkamil.blogspot.co.id/
Belum
lagi dengan adanya air terjun Mata Jitu (Queen Waterfall/ air
terjun Lady Diana), atau menikmati cagar alam yang memenuhi hampir seluruh
daratannya. Tinggal pilih mana yang Anda suka.
Di
sebuah kawasan lindung di Pulau Moyo terdapat Desa Poto Jarum dengan pantai
indah berpasir putih. Di desa itu Anda bisa snorkeling, berjemur (sunbathing),
atau melihat Main Jaran dan Barapan Kebo.
Di
Moyo juga ada sebuah arena pacuan kuda internasional lho, tepatnya di Pantai Ai
Loang (dulunya bernama Pantai Lamona), di dusun Penyaring. Di sana Anda juga
bisa melakukan snorkeling atau diving, atau mencoba ber-flying fox.
5.
Festival
Moyo
Demi
mendukung dikenalnya Kabupaten Sumbawa dalam lingkup nasional maupun
internasional diadakanlah berbagai festival, termasuk bersinergi dengan
daerah-daerah sekitar seperti Lombok dan lainnya.
Tahun
ini NTB menerbitkan "Calendar Event Nusa Tenggara Barat 2016" untuk
menarik 3 juta wisatawan datang ke Lombok dan Sumbawa. Ada berbagai agenda yang
digelar, yaitu pesta rakyat Bau Nyale, festival seni pelajar dan apresiasi film
nasional, pagelaran wayang kulit Sasak, Tambora menyapa dunia, festival
Mbojo/Main Jaran, festival nasional musik tradisi, Lombok Sumbawa Pearl
Festival, musikalisasi puisi dan olah seni, Festival Mentaram, Festival
Senggigi, Festival Gili Indah, Festival Moyo, Festival Lakey (surfing), dan Festival Taliwang.
Di
Kabupaten Sumbawa budaya Suku Sumbawa ikut ditampilkan pada saat Festival
Mentaram, termasuk juga acara Bulan Budaya Lombok Sumbawa. Khusus untuk Gili
Indah dan Moyo ada festivalnya sendiri, yaitu Festival Gili Indah dan Festival
Moyo.
Festival
Moyo sudah diperkenalkan oleh Pemerintah Daerah Sumbawa sejak tahun 2012 hingga
2015. Nama festivalnya diambil dari salah satu nama pulau di Sumbawa yaitu
Pulau Moyo. Festival ini diadakan di beberapa lokasi di Kabupaten Sumbawa yaitu
taman buru dan taman wisata laut Pulau Moyo, kawasan Teluk Saleh, Sumbawa Besar
serta beberapa daerah di kecamatan Sumbawa; berpusat di Lapangan Pahlawan di
Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa.
Pada
Festival Moyo 11-20 September 2015, festival ini diharapkan dapat menjadi
penggerak ekonomi dan pembangunan di Kabupaten Sumbawa sekaligus melestarikan
budaya Tana’ Samawa melalui 17 rangkaian kegiatan di dalamnya. Rangkaian
kegiatan tersebut adalah baguntung rame, pawai budaya, barapan kebo, jelajah
wisata motor, MICE (pameran UMKM), sepeda wisata, pekan budaya Samawa, main
jaran, paralayang, lari samawa 10 k, gebyar pesta jagung, balap sampan, pameran
batu akik, pagelaran Tanjung Munangis, fishing contest, kontes burung
berkicau, pentas kolaborasi DKS (Dewan Kesenian Sumbawa), dan eksebisi
syarakal.
Parade budaya
Sumber: travel.detik.com
Sebulan berikutnya, yaitu pada tanggal 4-5 Oktober 2015, diadakan festival Lombok dan Sumbawa. Festival ini diisi dengan parade budaya, pameran Lombok Sumbawa, pentas seni Lombok Sumbawa, serta seminar geopark Rinjani dan Lombok Sumbawa MICE Gathering yang tujuannya untuk menjaring wisatawan lokal.
Kemudian
ada lagi acara yang bertajuk “Ziarah Tambora”, 7-17 April 2016, masih dalam
rangkaian Festival Pesona Tambora 2016. Acara yang digelar dalam rangka
mengenang dahsyatnya letusan Tambora yang mengguncang dunia dan menghilangkan 3
kerajaan di Sumbawa ini melewati jarak sekitar 6 ribu kilometer di Pulau
Sumbawa melalui Pulau Lombok, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa,
Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima. Ada sembilan lokasi yang
dilewati yakni Kuta Lombok, pulau Kenawa, Sumbawa Besar, Gili Gambus, Gili
Tapan, pulau Satonda, Labuan Kenanga, Doro Canga dan kota Bima. Di sana para
turis akan dimanja dengan tarian kreasi, pertunjukan vokal, kolaborasi musik,
presentasi dan diskusi, pemutaran film, dan lain-lain.
6.
Pemuda-pemuda
yang unggul, peduli, dan berprestasi
- Tradisi di Kabupaten Sumbawa mendukung munculnya bibit-bibit atlet unggul
Sebagaimana
tercantum pada tulisan sebelumnya, bibit-bibit atlet unggul sudah banyak
dijumpai di Kabupaten Sumbawa, NTB. Baik dari olahraga tradisionalnya maupun
dari penggemblengan secara modern telah berhasil memunculkan potensi mereka di
bidang keolahragaan ini. Joki main jaran misalnya adalah calon-calon ahli
berkuda, kemudian barempuk dan karaci memberikan kemampuan-kemampuan dasar
untuk cabang olahraga bela diri, dan contoh-contoh lainnya.
- Pemilihan pemuda pelopor
Disporabudpar
sendiri memberi perhatian akan pemuda-pemuda yang peduli, di samping ada pula
individu atau kelompok yang tergerak sendiri untuk peduli. Perhatian dari disporabudpar
ini berupa diadakannya pemilihan pemuda pelopor setiap tahun, sejak tahun 2011.
Dari tahun itu hingga 2013 Kabupaten Sumbawa selalu mewakili provinsi NTB di
tingkat nasional. Ini bukti bahwa pembinaan kepemudaan di Kabupaten Sumbawa
cukup berhasil.
Pemilihan pemuda pelopor
Sumber: http://ikhsananugrah18.blogspot.co.id/2015/08/pengalaman-mengikuti-pemuda-pelopor.html
Contohnya
adalah Edi Wirawan yang terpilih sebagai pemuda pelopor bidang kewirausahaan
pada tahun 2012, namun sudah bergerak di bidang kepeloporan sejak tahun 2008. Sebagai
pelopor Edi telah menyumbangkan keahliannya di bidang peternakan dan pengolahan
limbah sehingga ternak-ternak di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat menjadi
lebih sehat, lebih unggul, dan sekaligus menghasilkan biogas bagi masyarakat
sekitar. Kemudian ada Sahabuddin dari Desa Bungin sebagai juara 3 nasional Pemuda
Pelopor Bidang Kelautan tahun 2011, Hardawiansyah dari Pulau Kaung sebagai
juara 2 nasional Pemuda Pelopor Bidang Kelautan tahun 2012, Nurmini dari Desa
Gapit sebagai juara 2 nasional pada bidang kewirausahaan, dan Ikbal berhasil
meraih juara harapan 1 nasional pada bidang sosial budaya.
Karena
pemilihan pemuda pelopor meliputi 4 bidang (bidang kewirausahaan, bela negara,
teknologi tepat guna, sosial budaya dan kelautan) maka kepeloporan ini
diusahakan agar bisa saling bersinergi untuk mendukung Kabupaten Sumbawa pada
umumnya dan pariwisata pada khususnya.
7.
Peran
serta pemuda dalam memajukan wisata olahraga (sport tourism) di Kabupaten
Sumbawa
Berdasarkan
paparan-paparan di atas, pemuda dapat berperan serta dalam memajukan wisata
olahraga (sport tourism) di Kabupaten Sumbawa dengan cara-cara sebagai
berikut:
a.
Memaksimalkan
kekuatan media sosial/blog
Jangan
remehkan kekuatan dari media sosial. Sumbawa Eksplorer (SE), komunitas di
Sumbawa yang peduli kepada daerahnya telah cukup berhasil dalam mempromosikan
budaya, makanan, dan keindahan alam “Tana Samawa” yang asri kepada dunia
melalui Facebook , Youtube, Website dan Instagram mereka.
Para
pemuda lainnya di Kabupaten Sumbawa juga dapat ikut serta memajukan daerahnya
dengan cara-cara kreatif mereka sendiri.
b.
Memenangkan
lomba tingkat internasional sambil memperkenalkan Kabupaten Sumbawa di sana
Di
Kabupaten Sumbawa banyak terdapat manusia-manusia berprestasi. Di antara
prestasi internasional yang pernah diraih adalah pada kompetisi iGEM (International
Genetically Engineered Machine) di Boston AS. Pada kompetisi tersebut tim yang
digawangi Cindy Suci Ananda, Mochammad Isro Alfajri, Adelia Elviantari, Fahmi
Dwilaksono, Muhammad Al Azhar, Rian Adha Ardinata, Yulianti, dan Indah Nurulita
dari Universitas Tekhnologi Sumbawa (UTS) berhasil meraih 3 penghargaan dunia
sekaligus. Penghargaan yang diraih adalah medali perunggu (bronze medal), Best
Policy and Practices Shout Out, dan IGEM Chairman’s Award–penghargaan spesial
yang paling prestisius dari Presiden IGEM. Sembari memenangkan penghargaan
mereka memperkenalkan Kabupaten Sumbawa kepada masyarakat internasional. Mereka
adalah orang-orang yang kreatif, inovatif, dan mandiri, dan bahkan
masing-masing dari mereka punya segudang prestasi lain di samping kemenangannya
di iGEM Boston ini. Patut ditiru ya! Sangat membanggakan!
Tim dari Sumbawa meraih Chairman's Award
Sumber: https://indonesiaproud.wordpress.com/
c.
Menjaga dan
melestarikan objek-objek wisata di sana, misalnya dengan menjaga kebersihan
tempat-tempat wisata, tidak membuang sampah sembarangan, dan sebagainya.
Hal
ini sudah dicontohkan salah satunya oleh Sobat Bumi (Sobi) Sumbawa yang
membersihkan sampah-sampah di sekitar Pantai Lapade pada Oktober 2015 lalu.
d.
Barempuk dan
Karaci merupakan 2 kesenian tradisional di Kabupaten Sumbawa. Di desa wisata
Kakiang, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa, ada sanggar tari pimpinan
dari Bapak Sahabudin S.Sos MSI. Untuk melestarikan keduanya maka Pak Sahabudin
harus bisa melakukan regenerasi, tidak hanya mengajar murid agar bisa melakukan
Barempuk dan Karaci tetapi sekaligus mencetak pembina-pembina kesenian tersebut
dari kalangan pemuda. Dan pemuda-pemuda itulah yang kemudian berperan dalam
melestarikan budaya Sumbawa tersebut.
Pemerintah
perlu membangun wadah-wadah khusus untuk melestarikan olahraga tradisional
sekaligus melatih kemampuan olahraga dari masyarakat Kabupaten Sumbawa,
misalnya dengan membentuk komunitas olahraga, klub olahraga, sanggar olahraga,
sekolah olahraga, kursus olahraga, dan sebagainya. Pilih saja satu atau
beberapa olahraga yang benar-benar diunggulkan lalu dimaksimalkan sebaik
mungkin.
e.
Memperbanyak
komunitas-komunitas pemuda yang peduli Sumbawa
Misalnya
MITI Universitas Teknologi Sumbawa, dan Diving and Snorkeling Club (DIVSI).
f.
Menerapkan
budaya-budaya positif yang ada di dalam olahraga tradisional di Kabupaten Sumbawa
ke dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya kerja keras, disiplin, sportif,
tetap bahagia walau menang atau kalah, toleran, bersyukur kepada Tuhan, berani
dan hanya takut kepada Tuhan, dan lain-lain. Tunjukkan bahwa para pemuda di
Kabupaten Sumbawa sudah menjiwai hal itu/hal itu sudah mendarah daging pada
diri mereka dan bahkan kemudian diturunkan pula ke anak cucu mereka nanti.
g.
Mensinergikan
hasil karya mereka dengan wisata olahraga di Kabupaten Sumbawa, sesuai dengan
bidang keahlian mereka masing-masing, misalnya membuat produk dari olahan
kotoran kuda/kencing kuda yang berdaya saing internasional, bagaimana agar kuda
Sumbawa menjadi kuda terbaik di dunia (entah terkuat/terbanyak hasil susunya,
tertinggi gizinya, terbanyak macam nutrisinya, paling tahan lelah, atau
lainnya). Bagaimana cara melatih/memperlakukannya, pakan apa yang paling tepat,
kondisi bagaimana yang paling sesuai, dan sebagainya. Bisa juga dengan membuat
suvenir kuda atau makanan berbentuk kuda, membuat panganan berbahan susu atau madu
yang bisa diterima oleh dunia internasional, melengkapi kekayaan kuliner
Sumbawa yang sudah ada (singang, sepat, gecok, pecel aru, mikong, manjareal,
atau lainnya).
Singang, kuliner khas Sumbawa
Sumber: http://sumbawaku.com/resep-singang-khas-sumbawa/
h.
Saya pribadi
lebih cenderung memilih mengutamakan kuda saja sebagai branding di Kabupaten
Sumbawa. Kalau keahlian berkuda sudah dimiliki sejak kecil, arena pacu
internasional pun sudah ada, maka tinggal dikembangkan saja. Misalnya, lomba
pacuan kuda internasional, membuka pelatihan berkuda kelas dunia, menelorkan
atlet-atlet berkuda kelas dunia, atraksi kuda, menjadi tempat jujugan
internasional untuk membeli kuda-kuda unggul, berwisata keliling Kabupaten
Sumbawa (atau bagian dari Kabupaten Sumbawa) dengan naik kuda, lomba kuda hias,
membuat spot yang indah untuk bermain film yang menggunakan kuda, menawarkan
kepada orang-orang yang sedang melakukan prewedding, mengadakan lomba fotografi
tingkat dunia tentang wisata di Kabupaten Sumbawa, membuat permainan-permainan
kuda gaya baru (yang “fun”), dan sebagainya. Ajak juga para turis ikut mencoba.
Mencoba lebih asyik daripada hanya menonton, bukan?
Intinya,
karena daerah penghasil kuda itu bukan hanya Kabupaten Sumbawa maka kita perlu
memikirkan apa keunggulannya sehingga daerah ini pantas untuk dilirik dan
menyandang brand “Kuda” tersebut. Usahakan agar sinergis: lokasinya berstandar
internasional, kudanya (misalnya) bernilai internasional, dan atletnya juga
atlet-atlet yang unggul di dunia internasional.
Tetapi
perlu diperhatikan, karena kuda ini makhluk hidup maka kotorannya perlu
diantisipasi agar tidak mengganggu pemandangan dan menimbulkan bau tak sedap,
apalagi sampai terinjak.
Jika
tidak sepakat untuk menjadikan satu brand “kuda” saja misalnya, maka perlu
disinkronkan antara faktor-faktor yang ada di dalamnya. Misalnya, di sana ada
lokasi olahraga paralayang, adakah dana yang besar untuk memajukannya? Sudah
baikkah sarana dan prasarananya? Sudah adakah atlet berprestasi dari Kabupaten
Sumbawa pada cabang olahraga tersebut? Jika ada, sudah banyakkah? Padahal,
seperti yang sudah saya tulis di atas ada banyak olahraga di sini: paralayang,
loncat tebing, sepeda, lari, motor, renang, memancing, serta snorkeling dan
diving. Bagaimana cara mengoptimalkan keseluruhannya?
i.
Selama ini
promosi Kabupaten Sumbawa sepertinya lebih banyak yang menggandeng daerah atau
negara lain dalam bentuk festival. Karena bentuknya festival maka waktu yang
dibutuhkan oleh turis untuk bisa mencakup seluruhnya itu lama, padahal tidak
semua orang punya waktu panjang. Turis-turis tersebut akan memilih dari
kegiatan-kegiatan dalam agenda dan itu artinya Kabupaten Sumbawa harus bersaing
dengan daerah-daerah lainnya yang diajak kerja sama itu, selain akan timbul
kebingungan “yang ditampilkan ini budaya daerah yang mana” karena acara utama
dan acara pendukung sulit dibedakan. Ada baiknya jika Kabupaten Sumbawa
mengadakan promosi pribadi kemudian melibatkan para pemuda di dalamnya, baik
sebagai EO (Even Organizer) atau lainnya. Dilombakan juga boleh, karena saya
lihat orang-orang di sana cukup berpotensi.
Sumber: http://www.katakatahikmah.net/
j.
Menguasai
keahlian berkuda merupakan salah satu anjuran di dalam Islam. Bisa dicoba untuk
menyasar negara-negara muslim untuk berlatih berkuda di Sumbawa. Apalagi dengan
Lombok yang menjual destinasi wisata halal dengan sasaran orang-orang muslim
juga, bisa jadi mereka dari Lombok langsung ke Sumbawa atau dari Sumbawa
langsung ke Lombok. Bagaimana kalau sekalian dilengkapi dengan kemampuan
memainkan senjata dari atas kuda? Misalnya berkuda sambil memanah ke sasaran.
Bisa dibuat versi lomba, atau versi hiburan (fun) saja. Nah, di sini juga
pemudanya dilibatkan, jangan anak-anak. Beda even.
k.
Berwiraswasta/berbisnis
di sekitar tempat wisata
Pemuda-pemuda
Sumbawa bisa membangun sekolah/kursus bisnis di Sumbawa lalu praktek langsung
di tempat-tempat wisata di sana.
Dalam
rangka mengangkat Kabupaten Sumbawa menjadi tempat wisata olahraga yang dikenal
di Indonesia dan dunia dibutuhkan kerja sama dan peran serta dari berbagai
pihak. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa juga bisa ikut andil banyak di
dalamnya. Oleh karena itu, optimalkan peran serta mereka demi wisata Kabupaten
Sumbawa yang lebih baik. Dengan cara-cara di atas pemuda, olahraga, kebudayaan,
dan pariwisata bisa dibawa sekaligus menuju Sumbawa hebat dan bermartabat.
Sumber:
http://novi-permatasari.blogspot.co.id/2011/06/permainan-rakyat-sumbawa.html
http://lovesumbawa.blogspot.co.id/2015/08/main-jaran-atau-pacuan-kuda-budaya.html
http://www.sumbawakab.go.id/index_static.html?id=174
http://smbwkeren.blogspot.co.id/2013/05/permainan-rakyat-sumbawa-barapan-kebo.html
http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/karaci-seni-pertarungan-ala-sumbawa
http://pulausumbawanews.net/index.php/2016/03/16/pemda-berkomitmen-tingkatkan-prestasi-futsal-sumbawa/
http://sman4sbw.blogspot.co.id/2011/01/sman-4-olahraga-pertahankan-piala.html
http://www.rungantraveling.com/2015/09/olahraga-sumbawa-dari-tradisi-hingga.html
http://www.gaungntb.com/2014/12/atlet-muaythai-sumbawa-raih-emas-di-liga-nasional-u-19/
http://pulausumbawanews.net/index.php/2015/09/08/sumbawa-akan-jadi-tuan-rumah-paralayang-troi-2015/
http://pedalku.com/baca/2016/01/12/tambora-menantang-pelari-dan-pesepeda/
http://www.ntbprov.go.id/berita-mengukir-sejarah-atletik-di-tambora.html
http://travel.kompas.com/read/2016/04/08/191100727/Mengungkap.Pesona.Lombok-Sumbawa
http://www.onlineberita.com/usai-tambora-challenge-riung-runners-kompas-lintas-sumbawa-digelar.html
http://www.gaungntb.com/2016/05/02/ziarah-tambora-arung-bahari-dan-eksplorasi-budaya-di-pulau-sumbawa/
http://www.kompasiana.com/mfaridwm/dahsyatnya-letusan-tambora-dan-hilangnya-tiga-kerajaan-sumbawa_55098674a3331179702e3a2c
http://breaktime.co.id/travel/destination/10-festival-ini-siap-meriahkan-lombok-dan-sumbawa-tahun-2016.html
http://travelingyuk.com/pulau-moyo/
http://sobatbumi.or.id/detailpost/sobi-sumbawa-lakukan-aksi-panen-rumput-laut-dalam-rangka-memperingati-hari-sumpah-pemuda
http://www.samawarea.com/2016/06/kecintaan-kaum-muda-sumbawa-terhadap-tanah-kelahirannya/
http://www.gaungntb.com/2014/03/01/disporabudpar-mulai-jaring-pemuda-pelopor-kabupaten-sumbawa/
http://www.rungantraveling.com/2016/03/untuk-para-pemuda-jadilah-pelopor-dari.html
http://pulausumbawanews.net/index.php/2016/04/10/memaknai-sumbawa-hebat-dan-bermartabat/
http://www.konfrontasi.com/content/tokoh/zulkieflimansyah-anak-kandung-putera-sumbawa-pendiri-uts
http://kompasmuda.com/2016/04/20/barempuk-karaci-tari-bela-diri-dari-desa-kakiang-sumbawa/
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbali/2015/01/28/permainan-tradisional-barapan-sumbawa/
http://www.klikhotel.com/blog/7-tempat-wisata-di-sumbawa-yang-wajib-dikunjungi/
http://wisatalombokaja.blogspot.co.id/2014/03/5-objek-wisata-terbaik-di-pulau-moyo.html
http://www.kompasiana.com/nanoerolin/festival-moyo-promosi-samawa-yang-mendunia_55289901f17e6131688b45d7
http://www.warnanusantara.com/festival-budaya-sumbawa/
http://www.mediapancing.com/2016/05/spot-dan-kapal-mancing-di-sumbawa.html
http://rifqiprimananda.blogspot.co.id/2016/01/kebijakan-pemerintah-daerah-sumbawa.html
http://mandalikanews.com/index.php/2015/09/14/festival-moyo-tonjolkan-budaya-lokal/
http://ngadem.com/7-tempat-wisata-epic-di-sumbawa-yang-harus-masuk-bucket-list-mu/